Berita Golkar – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa komoditas batu bara RI masih memiliki prospek yang cukup cerah dalam beberapa tahun mendatang. Hal tersebut menyusul adanya permintaan batu bara dari Eropa.
Semula, Bahlil mendorong agar pelaku usaha di sektor batu bata tetap menggelontorkan investasinya pada komoditas emas hitam tersebut. Mengingat terdapat permintaan kontrak jangka panjang selama 20 tahun dari Eropa.
“Nggak apa-apa masih bagus. Eropa aja masih minta kontrak dengan Indonesia 20 tahun kok, ekspor batu bara. Jadi jangan terkecoh bahwa seolah-olah batu bara ini sudah mau pensiun. Aku belum melihat ada tanda di pensiun,” kata dia dalam acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2025, dikutip Jumat (14/2/2025), dikutip dari CNBC Indonesia.
Meski masih mempunyai prospek bagus, ia menekankan bahwa pemanfaatan batu bara di dalam negeri untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) harus menggunakan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS). Hal ini dilakukan guna mengurangi emisi karbon.
“Tetapi yang saya pingin, batu bara ini kalau Indonesia untuk PLTU-nya, harus ada teknologi yang menangkap carbon capture, untuk kita melahirkan energi yang murah, tapi juga CO2-nya kita bisa talangi dengan baik,” katanya. {}