Berita Golkar – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa laporan yang ia sampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto terkait kondisi kelistrikan di wilayah terdampak bencana di Aceh telah sesuai dengan informasi resmi yang ia terima dari PLN.
Penjelasan ini ia sampaikan setelah muncul anggapan bahwa laporan tersebut tidak akurat, terutama menyangkut estimasi pemulihan listrik pascabencana banjir dan longsor di Sumatera.
Bahlil menjelaskan bahwa laporan yang diberikan kepada Presiden bersumber dari rapat terbatas yang ia pimpin bersama PLN dan Pertamina, sesaat sebelum pertemuan dengan Presiden.
“Sesungguhnya malam itu adalah ratas, di mana ratas itu sebelumnya saya melakukan rapat dengan PLN, dengan Pertamina. Saya sebagai Menteri ESDM meminta laporan baik Pertamina maupun PLN,” kata Bahlil di Jakarta, Rabu (10/12/2025).
Menurutnya, PLN telah menyampaikan perkembangan pemulihan listrik pada 7 Desember 2025, bertepatan dengan kunjungan Presiden Prabowo ke Aceh. Estimasi PLN menyebutkan bahwa pada 8 Desember, sekitar 93 persen wilayah sudah dapat kembali dialiri listrik.
“Dan waktu itu PLN melaporkan kepada saya bahwa rasio elektrifikasi itu nanti di tanggal 7, hari Minggu malam, hari Senin paling lambat itu sudah mencapai 93 persen,” ujar Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
Bahlil menyatakan bahwa ia sepenuhnya mempercayakan data teknis dari PLN karena lembaga tersebut memiliki kapasitas dan otoritas dalam menangani sistem kelistrikan nasional.
“Atas laporan itu kemudian dirapatkan dalam tim bencana, kemudian saya melaporkan kepada Bapak Presiden dan itu juga dilaporkan oleh PLN. Kira-kira itu ceritanya,” jelasnya.
Ia juga mengajak publik agar tidak saling menyalahkan di tengah kondisi bencana yang penuh ketidakpastian. Menurutnya, selama tidak terjadi gangguan besar pada gardu induk utama, aliran listrik dari Bireuen menuju Banda Aceh pada dasarnya dapat berjalan normal.
“Tapi tidak usah kita menyalahkan siapa-siapa, karena sesungguhnya kalau tidak ada kendala di bagian elektrifikasi, di gardu induk yang dari Bireuen, ke Banda Aceh, itu clear. Tapi kan yang namanya saya kondisinya susah untuk diprediksi, begitu,” tuturnya.
Di sisi lain, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo sebelumnya telah menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Aceh karena pemulihan listrik belum dapat mencapai target yang telah dilaporkan pada 7 Desember 2025. Ia menjelaskan bahwa kerusakan sistem kelistrikan akibat banjir bandang dan longsor sangat masif dan berada di luar prediksi awal.
“Setelah adanya bencana banjir bandang dan juga tanah longsor, maka ada kerusakan yang sangat masif di sistem kelistrikan di Aceh,” kata Darmawan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (9/12/2025).
Darmawan merinci bahwa enam tower transmisi di jalur Bireuen–Arun roboh, menyebabkan suplai dari pembangkit Arun ke Banda Aceh terhambat. Meluasnya badan sungai menambah kerusakan dan membuat jalur transmisi tidak dapat difungsikan.
Upaya pemulihan pun sempat menunjukkan progres. Pada 8 Desember, PLTMG Arun berhasil kembali menyuplai listrik hingga wilayah Bireuen, Takengon, dan Samalanga. Namun proses sinkronisasi menuju Sigli dan Banda Aceh kembali menemui kendala teknis sehingga distribusi listrik perlu dihentikan sementara.
Dengan akses darat yang terputus, PLN terpaksa mengerahkan opsi ekstrem untuk mempercepat pemulihan sistem, termasuk membawa material berukuran besar melalui udara. “Material untuk perbaikan tower seberat 35 ton terpaksa diangkut menggunakan heli, satu persatu, satu persatu,” ujarnya.













