Berita Golkar – Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menilai Kalimantan Utara (Kaltara) memiliki posisi strategis untuk menjadi salah satu pusat hilirisasi terbesar di Indonesia.
Menurutnya, keberadaan kawasan industri di wilayah Tanjung Palas Timur, Bulungan yang mulai dibangun sejak 4 tahun lalu serta potensi energi hijau mampu menjadi salah satu pendukung.
“Kita tahu Kaltara memiliki kawasan industri yang sudah kita bangun sejak empat tahun lalu. Di Kaltara juga ada potensi PLTA yang termasuk salah satu terbesar di Indonesia,” ujar Bahlil saat diwawancara media di Tanjung Selor, Minggu (30/11/2025), dikutip dari Tribunnews.
Bahlil menyampaikan salah satu mega proyek PLTA sudah seharusnya berjalan untuk mendukung arah hilirisasi nasional yang kini diarahkan pada pengembangan industri berbasis energi hijau (bersih).
Mantan Menteri Investasi ini juga mengungkapkan masterplan hilirisasi pemerintah telah menempatkan Kaltara sebagai kawasan industri berbasis green energy dan green industry. Oleh sebab itu, produk yang dihasilkan dari energi hijau disebut memiliki nilai jual lebih tinggi di pasar global.
“Produk dari green industry dan green energy itu punya nilai jual jauh lebih tinggi dibandingkan industri yang masih bergantung pada energi fosil. Ini peluang besar untuk Indonesia, dan Kaltara berada di posisi yang tepat,” tegasnya.
Selain itu, secara geografis Kaltara juga disebut-sebut memiliki cadangan bahan baku mineral dan sumber daya alam yang memadai untuk menopang industri hilir.
“Kaltara ini punya tempat strategis, menghubungkan Sulawesi dan Kalimantan. Tapi yang paling penting, daerah ini punya bahan baku yang cukup. Itu sebabnya saya yakin Kaltara akan semakin berkembang ke depan,” sebutnya.
Dengan kombinasi potensi energi hijau, lokasi strategis, serta proyek industri skala besar yang sudah berjalan, Bahlil optimistis Kaltara akan menjadi salah satu episentrum pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia.
“Kalau hilirisasi berjalan, industri tumbuh, dan energi hijau masuk, Kaltara ini bisa menjadi lokomotif baru ekonomi nasional,” pungkasnya. {}













