Berita Golkar – Menteri ESDM Bahlil Lahadalia membeberkan bahwa proyek Ekosistem Industri Baterai Listrik Terintegrasi Konsorsium ANTAM-IBC-CBL memiliki nilai mencapai Rp 100 triliun. Maka dari itu, Bahlil meminta agar perusahaan tidak hanya menguntungkan pemerintah pusat dan investor saja.
Hal tersebut disampaikan Bahlil dalam peresmian groundbreaking Ekosistem Industri Baterai Listrik Terintegrasi Konsorsium ANTAM-IBC-CBL di Kawasan Artha Industrial Hills (AIH) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Minggu (29/6/2025).
“Secara keseluruhan, proyek ini hampir kurang lebih sekitar 6 miliar Dollar AS, ini kurang lebih sekitar Rp 100 triliun. Ini bukan angka kecil. Lapangan pekerjaan 35.000 yang tidak langsung, yang langsung sekitar 8.000. Multiplier effect dari pertumbuhan ekonomi kurang lebih sekitar 49 miliar Dollar AS. Dan ini setiap tahun, ketika harga naik, nilainya juga naik lagi,” ujar Bahlil, dikutip dari Kompas.
“Saya minta kepada perusahaannya agar realisasi ini jangan hanya menguntungkan investor dan pemerintah pusat,” sambungnya.
Bahlil menyampaikan, berdasarkan arahan Presiden Prabowo Subianto, yang namanya hilirisasi itu harus berkeadilan. Artinya, kata dia, keuntungan yang diperoleh harus disebar secara adil, baik kepada pengusaha daerah, masyarakat, hingga pemerintah daerah. “Tidak semuanya dibawa ke Jakarta,” tegas Bahlil.
Bahlil pun meminta agar pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya kontraktor, pengadaan makanan, serta pengadaan BBM melibatkan pengusaha daerah. “Jangan pengusaha Jakarta yang ada di daerah. Tapi pengusaha daerah yang ada di daerah. Agar apa? Jadikan anak-anak daerah menjadi tuan di negerinya sendiri,” imbuhnya. {}