Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia Resmikan Pasar Fakfak: Saya Pernah Jual Ikan dan Sayur di Sini

Berita Golkar – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Bahlil Lahadalia meresmikan Pasar Rakyat Thumburuni Fakfak sambil mengenang masa mudanya di tempat yang kini menjadi pusat ekonomi tersebut. Dalam sambutannya, ia mengungkap kisah ketika dirinya pernah menjadi sopir dan kernet di terminal setempat pada awal tahun 1990-an.

“Ini tempat saya bermain dulu. Tahun 1990 sampai 1994, saya jadi sopir dan sering parkir di terminal atas itu,” kenangnya.

Tak hanya itu, Bahlil juga menceritakan pasar lama di kawasan bawah dahulu merupakan pasar ikan tempat dirinya pernah berjualan.

“Kalau ikan masuk, saya juga jual ikan dan jual sayur di sini. Jadi kalau ada pemilihan ketua RT di pasar ini, saya sebenarnya bisa calonkan diri,” ujarnya disambut tawa para pedagang, dikutip dari RRI.

Ia mengatakan peresmian pasar ini menjadi momen istimewa karena berlangsung bersamaan dengan perayaan HUT Kota Fakfak ke-125. Menurutnya, perayaan tersebut bukan hanya tentang peresmian fasilitas, tetapi juga menampilkan kedewasaan politik di Fakfak.

“Bayangkan daerah mana yang kegiatan pasar dihadiri mantan-mantan bupati yang dulu bersaing, sekarang duduk bercanda dan bersanding. Ini keindahan politik yang matang,” kata Bahlil.

Menteri ESDM itu turut mengapresiasi peran tiga Bupati Fakfak lintas periode dalam pembangunan pasar ini: masing-masing dengan kontribusi yang berbeda.

“Pak Moha membuat proposal hingga dapat anggaran, Pak Untung mempercepat pembangunannya, Pak Samaun tinggal meresmikan. Rezeki anak soleh,” ucapnya sembari berkelakar.

Dalam kesempatan itu, Bahlil juga menegaskan seluruh pembiayaan pembangunan pasar berasal dari APBN, melalui Kementerian PUPR. Ia menyampaikan terima kasih kepada jajaran Dirjen Prasarana Strategis yang telah mengawal pembangunan tersebut.

“Pasar ini dulu terbakar. Karena itu kita bangun kembali agar menjadi tempat yang baik dan nyaman. Tolong dijaga dan dirawat,” pintanya.

Di hadapan para pedagang, ia kembali menyinggung perjalanan hidupnya yang membentuk kedekatannya dengan pasar. “Dulu saya angkut belanjaan orang dari terminal, jadi saya merasa kembali ke rumah,” katanya.

Mengakhiri sambutan, Bahlil berpesan agar aparat keamanan menindak tegas peredaran miras di area pasar karena mengganggu keamanan dan perkembangan anak muda. Ia berharap pasar yang baru ini benar-benar memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat. “Semoga Allah menjaga usaha Bapak Ibu, meningkatkan pendapatan, dan bisa membantu anak-anak sekolah,” tutupnya. {}