Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia Resmikan Proyek Migas Forel dan Terubuk Senilai Rp. 10 Triliun

Berita Golkar – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkap nilai investasi dari dua lapangan minyak dan gas (migas) yaitu lapangan migas Forel & Terubuk, yang dikerjakan oleh Medco Grup mencapai US$ 600 juta setara Rp 9,85 triliun (asumsi kurs Rp 16.425 per dolar AS).

“Total investasi kurang lebih sekitar US$ 600 juta dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan kurang lebih sekitar 2.300 orang pada masa konstruksi,” kata Bahlil saat seremoni peresmian onstream Forel dan Terubuk, Jumat (16/5/2025), dikutip dari Kontan.

Dengan onstream-nya dua lapangan migas tersebut, Indonesia ketambahan 20.000 barel minyak per hari, dan juga potensi produksi gas sebesar 60 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD).

“Proyek ini memiliki nilai strategis karena yang punya adalah anak kandung daripada republik Indonesia, pekerjanya juga. Termasuk kapal PSO-nya, 100% buatan TKDN Indonesia,” tambahnya.

Bahlil juga menyebut, secara umum pada tahun 2024 lifting minyak bumi Indonesia mencapai 580.000 barel per hari.

Sementara, jika dilihat dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) lifting minyak bumi dipatok sebesar 605.000 barrel oil per day (BOPD), sementara target lifting gas bumi diketok sebesar 1,005 juta Barrel Oil Equivalent per Day (BOEPD).

Dengan penambahan lifting dari dua lapangan yang merupakan bagian dari Wilayah Kerja (WK) South Natuna Sea Block B, Kepulauan Riau itu, Bahlil optimis target APBN dapat tercapai di tahun ini.

“Kami laporkan, insyaallah target APBN dan target Bapak Presiden dapat terwujud di tahun 2025 ini,” ucapnya.

Untuk diketahui, dua proyek lapangan migas ini dikerjakan oleh Medco Grup melalui PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC), Medco E&P Natuna Block B Ltd, Medco Abadi Lestari dan Prime Energy. {}