Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia Segera ke Raja Ampat Pasca Penghentian Aktivitas Tambang Nikel

Berita GolkarMenteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia akan meninjau langsung lokasi tambang nikel di Raja Ampat, Papua, yang menuai kritikan sejumlah aktivis lingkungan. Kunjungan tersebut bersamaan dengan pengecekan sumur-sumur minyak di Sorong, Papua Barat Daya; Fakfak, dan Bintuni di Papua Barat.

Bahlil tidak menyebutkan secara gamblang kapan kunjungan tersebut. Dia hanya mengatakan kunjungan ini bagian dari silaturahmi. “Insya Allah doakan saja. Mungkin saya lihat di celah-celah waktu saya di situ,” ujar Bahli seusai salat Idul Adha di Masjid Ainul Hikmah DPP Golkar.

Dalam kesempatan tersebut, Bahlil membenarkan adanya komunikasi dia dengan Sekretaris Kabinet Letnan Kolonel Teddy Indra Wijaya. Namun, dia enggan memaparkan isi pembicaraannya tersebut. “Memang ada komunikasi saya sama sekretaris kabinet (seskab), dan itu biarlah isinya saya sama Pak Seskab yang tahu,” kata Bahlil, dikutip dari Tempo.

Dia mengatakan komunikasi antara dirinya dengan Teddy itu mencakup pembahasan yang lebih luas. “Tidak khusus menyangkut Raja Ampat,” tutur Bahlil. Hal itu juga berlaku saat ia melapor ke Presiden Prabowo Subianto.

Sebelumnya Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengatakan pemerintah akan menindaklanjuti protes warganet agar tambang nikel yang merusak lingkungan di Raja Ampat, Papua Barat Daya, segera dihentikan.

Teddy mengatakan Menteri ESDM Bahli Lahadalia dan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq sudah mengambil langkah menindaklanjuti aduan masyarakat. “Tadi langsung kita hubungi dan saling berkoordinasi,” kata Teddy dalam pesan tertulis kepada wartawan, Kamis, 5 Juni 2025.

Menteri Bahlil sendiri telah menghentikan sementara aktivitas pertambangan nikel PT Gag Nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya. Pembekuan Izin Usaha Pertambangan (IUP) perusahaan tersebut berlaku sejak Kamis, 5 Juni 2025.

Penghentian ini seusai penolakan kegiatan pertambangan nikel di Raja Ampat oleh aktivis lingkungan dan aliansi masyarakat sipil karena dinilai mengancam ekosistem.

PT Gag Nikel merupakan anak usaha PT Antam Tbk, salah satu badan usaha milik negara (BUMN). Bahlil mengatakan, IUP produksi perusahaan tersebut untuk menambang nikel di Raja Ampat terbit pada 2017 dan mulai beroperasi setahun setelahnya.

“Sebelum beroperasi, kan, ada Amdal (analisis mengenai dampak lingkungan). Amdal ini sudah ada,” kata Ketua Umum Partai Golkar itu.

Perusakan lingkungan di Raja Ampat viral di media sosial setelah aksi protes aktivitas pertambangan nikel di Raja Ampat disuarakan oleh Greenpeace Indonesia dalam acara Indonesia Critical Minerals Conference & Expo di Hotel Pullman, Selasa (3/6/2025).

Kepala Kampanye Hutan Greenpeace Global untuk Indonesia Kiki Taufik mengatakan wilayah Raja Ampat akan rusak bila aktivitas tambang terus dibiarkan.

“Saat ini sudah ada lima pulau yang mulai dieksploitasi. Padahal wilayah itu kawasan geopark global dan destinasi wisata bawah laut terpopuler. Sekitar 75 persen terumbu karang terbaik dunia berada di Raja Ampat, dan sekarang mulai dirusak,” ujarnya.

Analisis Greenpeace menunjukkan, aktivitas tambang di ketiga pulau tersebut telah menyebabkan kerusakan lebih dari 500 hektare hutan dan vegetasi alami. Dokumentasi di lapangan juga memperlihatkan adanya limpasan tanah yang mengalir ke pesisir sehingga menimbulkan sedimentasi yang membahayakan terumbu karang serta ekosistem laut. {}