Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia Sudah Hafal ‘Lagu’ Freeport, Alasan Smelter Terbakar Untuk Izin Ekspor Konsentrat

Berita Golkar – Segala cara dilakukan PT Freeport Indonesia (Freeport/PTFI) agar mendapatkan izin ekspor konsentrat tembaga. Termasuk menggunakan isu terbakarnya smelter Freeport di Gresik, Jawa Timur pada 14 Oktober 2024.

Untung saja, Menteri Eenergi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia tak lekas percaya dengan dalih Freeport yang selalu bikin repot itu. Permintaan Freeport terkait izin tambahan kuota ekspor konsentrat tembaga pada 2025, ditolak.

“Ini kan lagu lama Freeport sebenarnya. Sejak saya mahasiswa, sampai menjadi Menteri ESDM, tema Freeport ini begitu terus. Aku sudah banyak belajar sama Freeport. Masa dari S1 hingga jadi Menteri ESDM, hafal lagu Freeport,” ungkap Bahlil, dikutip dari Inilah, Minggu (22/12/2024).

Bahlil tak menggubris alasan terbakarnya smelter tembaga milik Freeport di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik JIIPE, Jawa Timur. Seharusnya, Freeport cepat memperbaiki smelter tersebut.

Freeport mustinya menunjukkan komitmen dalam mendukung program hilirisasi yang dicanangkan pemerintahan Prabowo Subianto. Bukan malah menjadikannya sebagai alasan untuk mendapatkan izin ekspor konsentrat tembaga.

“Butuh berapa bulan memperbaiki? Kalau terbakar, berapa lama memperbaiki? Jangan begitu. Dia (Freeport) gak ada komitmen, dia lama-lama ekspor terus. Ini kan kita tahu kelakuan manajemen sebagian Freeport ini kan. Ini lagu lama, bos,” tuturnya.

Bahlil mengakui pernah mendapatkan beasiswa dari Freeport saat melanjutkan pendidikan ke universitas. Namun, dia berjanji tetap bersikap adil untuk kepentingan bangsa dan negara, bukan kepentingan pribadi.

“Aku dukung Freeport asal fair kepada bangsa dan negara ini. Kalau aku lebih milih RI, lebih milih cinta negara gue. Ketimbang gue korbankan negara. Sekalipun 51 persen saham Freeport sudah dalam genggaman Indonesia,” bebernya.

Sebelumnya, pakar ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi menduga, insiden di smelter milik Freeport pada 14 Oktober 2024, bukan terbakar namun dibakar. Unit pengolahan dan permunian mineral mentah (smelter) senilai Rp25 triliun itu, diresmikan Presiden Jokowi pada 23 September 2024.

“Ya memang aneh. Smelter itu dibangun Freeport yang punya nama besar. Investasinya (smelter Gresik) juga enggak main-main. Baru diresmikan, kok sudah terjadi kebakaran? Kalau begitu, sistem pengamanannya ecek-ecek dong,” kata Fahmy, Jakarta, Kamis (17/10/2024).

Fahmy tak yakin, kebakaran di unit asam sulfat smelter Freeport di Gresik itu, bukan kebetulan. Atau terjadi karena kesalahan dalam operasionalnya.

“Saya duga ada kaitannya dengan ngototnya Freeport meminta perpanjangan izin ekspor konsentrat. Karena, kalau diproses di smelter di Indonesia, Freeport (Freeport McMoRan) enggak dapat apa-apa. Tapi jika diproses di smelter luar negeri, Freeport bisa dapat tembaga, perak, emas dan lain-lain. Cuannya lebih gede. Tapi dugaan itu kan perlu dibuktikan,” jelas Fahmy.

Dugaan Fahmy masuk akal. Dikutip dari Reuters, Rabu (16/10/2024), Freeport terpaksa menunda penjualan tembaga olahan hingga kuartal II-2025, akibat kebakaran. Selain itu, kebakaran di unit asam sulfat berdampak kepada tertundanya produksi Freeport. {}