Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia Targetkan Pembangunan Pabrik LPG 2 Juta Ton Dimulai Tahun 2025

Berita Golkar – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan rencana ambisius pemerintah untuk membangun pabrik Liquefied Petroleum Gas (LPG) dengan kapasitas 2 juta ton. Realisasi dari proyek strategis ini pun ditargetkan dapat dimulai pada Januari 2025.

“November-Desember kami matangkan semuanya dulu. Baru mulai rencananya untuk dilakukan investasi siapa, kapan, itu mulai Januari. Sekarang kan 100 hari ini lah saya matangkan semua dulu untuk mapping-nya,” ungkap Bahlil di Sekretariat Kementerian ESDM, dikutip Selasa (19/11/2024), dikutip dari Warta Ekonomi.

Bahlil menyatakan bahwa proyek pembangunan pabrik LPG ini akan dibuka bagi berbagai pihak, termasuk sektor swasta, untuk ikut terlibat dalam industrialisasi energi di Indonesia. “Kami akan buat terbuka, supaya kompetitif. Pemerintah membuka kesempatan bagi semua pihak untuk ambil bagian dalam proyek ini,” tambahnya.

Berdasarkan penuturan Bahlil, konsumsi LPG nasional kini mencapai 8 juta ton per tahun, sementara produksi dalam negeri baru mampu memenuhi 1,9 juta ton. Akibatnya, Indonesia masih bergantung pada impor LPG hingga 6 juta ton.

Dengan pembangunan pabrik ini, Pemerintah Indonesia berharap dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor dan meningkatkan kemandirian energi.

Bahlil menjelaskan, Kementerian ESDM bersama SKK Migas saat ini tengah mengidentifikasi lapangan gas yang memiliki kandungan propana (C3) dan butana (C4), sebagai bahan utama produksi LPG.

“Sumur-sumur gas itu kan yang ada C3, C4, tersebar di beberapa wilayah. Kami baru identifikasi dengan SKK Migas,” ungkapnya. {}