Berita Golkar – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman melaporkan ada 30 ribu jumlah pendaftar sebagai mitra yang berminat partisipasi UMKM dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Sepengetahuan saya yang terakhir, pembicaraan saya seminggu yang lalu, kurang lebih sudah ada 30-an ribu yang mendaftar (untuk menjadi mitra MBG),” kata Maman saat dijumpai wartawan usai Perayaan Hari Ulang Tahun ke-73 Apindo di Jakarta, Jumat (31/1/12025), dikutip dari TVOne News.
Pemerintah juga sudah menyiapkan mekanisme pendaftaran melalui sistem daring. Para pendaftar akan diverifikasi dan dikurasi kembali oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
UMKM yang mendaftar sebagai mitra MBG harus memenuhi beberapa indikator termasuk memiliki kapasitas dalam produksi dan menjalankan operasional bisnis.
Adapun pemerintah menargetkan pengadaan 30.000 titik penyedia makanan bergizi dapat tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini sejalan dengan sebagaimana diinstruksikan oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Nanti kalau misalkan sudah di-oke-kan dengan BGN, kita akan cek apakah UMKM ini memiliki kemampuan finansial untuk modal usaha awal (bridging). Kalau yang tidak mampu atau yang memang tidak punya kekuatan, nanti kita support melalui bank Himbara melalui program KUR. Dan itu sudah kita siapkan semuanya. Selain nanti anggarannya dari Kemenkeu,” kata Maman.
Kementerian UMKM juga telah berkoordinasi dengan 46 bank mitra, termasuk empat bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), untuk memastikan adanya skema pendanaan yang memadai bagi UMKM yang menjadi mitra dalam program MBG.
Dengan syarat mengantongi surat penunjukan dari BGN, berdasarkan Kementerian UMKM, bank akan menyediakan pembiayaan awal hingga Rp500 juta untuk membantu UMKM membeli bahan baku. “(Respons bank Himbara) sudah oke. Saya sudah bicara dengan bank Himbara, mereka setuju. Mereka siap,” terang Maman.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga telah memberikan sinyal mengabulkan permintaan tambahan anggaran program MBG senilai Rp100 triliun sehingga totalnya menjadi Rp171 triliun. Dia berharap hal ini bisa menimbulkan efek berganda yang luar biasa bagi usaha kecil dan menengah di seluruh Indonesia.
Hal itu disampaikan Sri Mulyani saat menghadiri “BRI Microfinance Outlook 2025” di Tangerang, Kamis (30/1/2025). {}