Berita Golkar – Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan akan memberikan perlindungan terhadap UMKM apa pun situasi global yang terjadi, termasuk konflik di timur tengah antara Iran dan Israel.
Maman menegaskan, Kementerian UMKM tetap akan memberikan pemberdayaan dan perlindungan terhadap pelaku usaha kecil di Indonesia.
“Dari sisi UMKM, apapun situasi global yang terjadi, bagi kami Kementerian UMKM, perintah pertama kami adalah melakukan pemberdayaan, perlindungan, serta optimalisasi penggunaan produk-produk UMKM di Indonesia,” ujar Maman di Kantor Kementerian UMKM, Jakarta Selatan, Selasa (24/6/2025), dikutip dari Tribunnews.
Maman menjelaskan bahwa terdapat beberapa isu yang juga sedang dibahas bersama Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam), termasuk pembentukan satuan tugas (Satgas) untuk menangani sejumlah agenda penting.
“Nah ini, ini kan nanti begini, ini kan ada beberapa isu, ada beberapa isu yang memang juga Kemenko Polkam juga sedang menyiapkan Satgas terkait beberapa agenda,” terang Maman.
“Jadi nanti kita akan coba cari formulasi itu, tapi saya pikir selain terlepas dari Satgas itu terbentuk atau tidak, rapat-rapat koordinasi, monitoring, dan evaluasi sudah berjalan. Salah satunya juga di beberapa isu, masalah-masalah isu pelindungan hukum juga tetap kita lakukan,” sambungnya.
Sebagai bentuk konkret dari upaya tersebut, Kementerian UMKM telah meluncurkan program Festival Perlindungan dan Pemberdayaan UMKM yang telah berlangsung di beberapa titik wilayah Indonesia.
“Sekarang 3 titik dari 18 provinsi. Kita sekarang sudah jalan 3 titik, nanti titik selanjutnya di Sumatera Utara, target kita ada 18 titik,” tutupnya.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan gencatan senjata sementara – fase pertama 24 jam – setelah 12 hari konflik yang intens antara Iran dan Israel.
Namun, Iran dituduh melakukan serangan rudal ke selatan Israel, termasuk Beersheba, beberapa jam sebelum gencatan senjata resmi berlaku; Israel melaporkan korban jiwa di pihak mereka.
Iran membantah keras bahwa mereka melanggar gencatan, sementara Israel dikabarkan melanjutkan serangan ke lokasi di Teheran setelah tanggal efektif truce.
Sementara Israel kembali melancarkan serangan sebagai tanggapan dan sorotan global. Menanggapi tuduhan pelanggaran gencatan, Menteri Pertahanan Israel Israel Katz memerintahkan “serangan intensif” ke lokasi-lokasi Iran, termasuk fasilitas dan infrastruktur strategis di Teheran.
Kendati ada tekanan diplomatik dari AS dan sekutu Eropa agar menghormati gencatan, Israel menyatakan akan terus bertindak jika Iran dianggap melanggar perjanjian, setelah mengklaim telah mencapai sasaran utamanya, yakni melemahkan program nuklir dan rudal Iran. {}