Berita Golkar – Menteri Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman menyebut daya beli masyarakat sering kali menjadi ‘kambing hitam’ atas banyaknya UMKM gulung tikar. Menurutnya, banyaknya UMKM bangkrut lantaran pola dagang yang instan.
Maman mengatakan, UMKM di Indonesia dalam menjual produknya sering kali menggunakan nama besar influencer dan besar-besaran melakukan ekspansi, dengan mengesampingkan kualitas produk dan fundamental dari kekuatan usahanya.
“Sekarang setelah 3 tahun, 4 tahun, rontok, collapse. Nah, langsung lah dikambing hitamkan daya beli masyarakat menurun. Padahal bukan daya beli masyarakat, mereka terjebak dengan pola dagang yang instan,” ujar Maman dalam acara Kota Masa Depan di Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (2/5/2025), dikutip dari Viva.
Menurut Maman, dengan cara berbisnis seperti itu banyak UMKM gulung tikar. Maka dari itu dia menilai bahwa penting dilakukan penguatan modal, menjaga kualitas, packing, dan konsistensi produk.
“Jadi jangan terlalu cepat mengambil keputusan untuk naikkan, naiklah lihat dulu. Kalau sudah ready di situ, kekuatan modal aman, naik baru naik, tingkat lagi sedikit,” terangnya.
Maman juga mengingatkan, agar UMKM tidak terburu-buru melakukan ekspor. Pelaku UMKM tegasnya, harus terlebih dahulu memperkuat pasar di wilayah sekitar.
“Ngapain kita berpikir terlalu jauh untuk mau ekspor, tapi pada saat ditanya, apakah barang produk di kampung ini orang sudah pakai? Itu pertanyaan paling sederhana. Maksud saya, fokus dulu pada pasar yang sekitar kita, konsistensi dulu,” imbuhnya. {}