Berita Golkar – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin menerima gelar kehormatan Tun Perak dari Yang di-Pertua Negeri Melaka, Mohd Ali Bin Mohd Rustam, yang juga menjabat sebagai Presiden Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI), Malaysia.
Dilansir dari Antara, Sabtu (25/10/2025), gelar tersebut diberikan sebagai bentuk pengakuan atas jasa dan kontribusi Mukhtarudin dalam memperkuat peran masyarakat Melayu dan Islam di tingkat nasional maupun internasional, sebagaimana disampaikan Kementerian P2MI (KP2MI) dalam keterangan tertulis.
“Dengan gelar ini, saya semakin termotivasi untuk berkhidmat kepada bangsa dan agama. Tun Perak adalah simbol kepemimpinan bijaksana, dan saya akan jadikan itu sebagai panduan,” ujar Mukhtarudin, dikutip dari MetroTVnews.
Nama Tun Perak merujuk pada tokoh legendaris Kesultanan Melayu Melaka, Bendahara Paduka Raja, yang menjabat sebagai bendahara kelima pada 1456–1498. Dalam sejarah, Tun Perak dikenal sebagai negarawan yang mampu mempertahankan serta memperluas kekuasaan Melaka pada abad ke-15.
Dalam konteks modern, Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) — organisasi yang menghimpun komunitas Melayu dan Islam di berbagai negara — memberikan gelar tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada tokoh-tokoh yang dianggap berjasa di bidang politik, sosial, atau budaya.
Menurut KP2MI, DMDI menilai Mukhtarudin layak menerima gelar tersebut berkat dedikasinya dalam memberdayakan masyarakat, khususnya di wilayah perbatasan dan komunitas Melayu di Indonesia.
Pemberian gelar kehormatan Tun Perak kepada pejabat Indonesia diharapkan semakin mempererat hubungan antara Indonesia dan dunia Melayu, serta memperkuat kolaborasi dalam menciptakan ekosistem pekerja migran yang aman dan bermartabat. {}













