Berita Golkar – Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid bekerjasama dengan Ditjen APTIKA Kominfo melaksanakan seminar dengan tema “UMKM Perempuan Nasional Go Digital”.
Dalam seminar yang digelar di Sumatera Selatan, Kamis (25/1/2024), Meutya Hafid mengatakan, alasan seminar ini dilaksanakan adalah untuk memotivasi para pelaku UMKM perempuan agar dapat memiliki literasi digital ekonomi, sehingga mau untuk mentransformasikan usaha mereka ke ranah digital.
“Seminar ini dilakukan untuk memotivasi para pelaku UMKM perempuan agar lebih berkembang, karena UMKM memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Meutya Hafid dalam keterangan yang diterima di Medan, Senin (5/2/2024).
Dia mengatakan, alasan UMKM perempuan harus masuk ke dalam ranah digital adalah karena rata-rata manusia di Indonesia menghabiskan sepertiga waktunya dalam sehari, yakni sekitar 8 jam untuk menggunakan internet.
“Oleh karena itu, cara paling jitu untuk pemasaran UMKM perempuan adalah dengan bertransformasi ke ranah digital atau online, salah satunya melalui media sosial,” ucapnya.
Meutya Hafid juga menyampaikan beberapa kiat agar dapat sukses dalam mengembangkan UMKM perempuan.
“Beberapa kiat yang dapat diterapkan untuk bisa sukses dalam mengembangkan UMKM perempuan, yaitu optimalisasi media sosial di ruang digital, membangun koneksi atau jaringan yang luas (secara online dan offline), produk yang dipasarkan harus berkualitas dan unik, serta perlu melakukan inovasi dan evaluasi secara berkala,” ujarnya.
Senada dengan Meutya Hafid, Yasinta Tanzil selaku Praktisi UMKM mengakui peran penting UMKM sebagai penyangga dan pejuang ekonomi. UMKM harus go online karena memiliki peranan yang penting sebagai peyangga dan pejuang ekonomi, khususnya UMKM perempuan. Hal ini didasari oleh data yang menyebut bahwa 64% UMKM di Indonesia dikelola oleh Perempuan.
“Artinya, UMKM Perempuan sangat berperan dalam menyerap tenaga kerja, sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional,” katanya.
Angeline Tanty selaku CEO DEPATU sekaligus sebagai Co-Managing Partner Sakken Care, mengatakan bahwa salah satu bentuk pemanfaatan media sosial dalam pemasaran UMKM adalah untuk menciptakan personal branding.
“Para pelaku UMKM, khususnya UMKM perempuan harus memiliki kecakapan dalam berdigitalisasi, sehinga dapat membuat personal branding yang bisa menarik konsumen untuk membeli produk yang dijual,” katanya.
Dia menambahkan, media sosial seperti Youtube, Instagram, Tiktok, dan Facebook menjadi poin yang sangat penting dalam menaikan insight usaha agar diminati oleh masyarakat luas. {sumber}