Meutya Hafid Jadi Dewan Pakar Untuk Seleksi Penerima Penghargaan Soedirman Awards

Berita Golkardetikcom bersinergi dengan Mabes TNI menggelar Soedirman Awards untuk menjaring tentara-tentara teladan di Indonesia. Tiga dewan pakar dilibatkan untuk menyeleksi kandidat penerima Soedirman Awards.
Soedirman Awards merupakan program yang terinspirasi dari nilai-nilai kepahlawanan Jenderal Besar TNI (Anumerta) Raden Soedirman.

Program ini diharapkan dapat menjadi ajang apresiasi bagi prajurit TNI yang menunjukkan loyalitas dan dedikasi luar biasa kepada masyarakat. Selain itu, penghargaan ini juga diharapkan dapat memotivasi, menginspirasi, dan membuat prajurit TNI meneladani nilai-nilai yang diwariskan Jenderal Soedirman.

Soedirman Awards akan dianugerahkan kepada prajurit masing-masing matra. Ada 3 kategori penghargaan yang diberikan dalam program ini yaitu: Tentara Berdedikasi, Tentara Inovatif, serta Tentara Penjaga Wilayah NKRI.

Adapun tiga dewan pakar yang bakal menyeleksi kandidat penerima Soedirman Awards yaitu Ketua Komisi I DPR RI Meutya Viada Hafid, mantan Wakil Ketua Komnas HAM Amiruddin Al Rahab, dan Pemimpin Redaksi detikcom Alfito Deannova. Berikut profil singkat ketiga Dewan Pakar Soedirman Awards:

Meutya Hafid

Dikutip dari situs DPR, Meutya Hafid merupakan anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar yang berasal dari daerah pemilihan Sumatera Utara I. Perempuan kelahiran 3 Mei 1978 itu pernah bersekolah di SDN 02 Menteng dan SMPN 1 Cikini.

Selanjutnya dia melanjutkan pendidikannya di Crescent Girls School. Dia meraih gelar S1 dari The University of New South Wales jurusan Manufacturing Engineering. Sedangkan gelar S2 di bidang ilmu politik diraih Meutya dari Universitas Indonesia.

Partai Golkar menggelar diskusi bertemakan ‘Bersatu Melawan Corona’ yang digelar di Little League, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (13/3/2020). Diskusi dihadiri (kiri ke kanan) Satgas Waspada & Siaga Corona DR Erlina Burhan, Direktur Eksekutif CSIS Phillip J Vermonte, Ketua Komisi 1 DPR Meutya Hafid, dan Deputi V BIN

Meutya sempat menjadi jurnalis selama kurang lebih tujuh tahun. Pada 2009, dia menjadi anggota DPR hingga akhirnya pada periode 2019-2024 diamanahi sebagai Ketua Komisi I DPR RI.

Meutya menduduki jabatan strategis di internal Golkar, yaitu Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Partai Golkar 2016-2019, Ketua Bidang Hukum, HAM dan Kebijakan Publik KPPG 2016-2021, dan Ketua Bidang Strategi Opini dan Propaganda Ormas MKGR 2015-2020.

Amiruddin Al Rahab

Dikutip dari situs Komunitas Bambu, Amiruddin Al Rahab lahir pada 6 Februari 1970. Amiruddin saat ini menjadi Wakil Ketua Perkumpulan ELSAM Jakarta. Fokus penelitiannya pada masalah-masalah politik lokal dan HAM, khususnya Papua serta Aceh.

Amiruddin juga pernah menjadi asisten penyelidik penghapusan HAM di Komnas HAM dalam KPP-HAM Timor Timur, Abepura, Wamena dan Wasior (Papua), Tanjung Priok (Jakarta), dan anggota TPF-Munir. Amiruddin kemudian menjadi Wakil Ketua Komnas HAM pada 2017-2022.

Amiruddin juga kini masuk dalam anggota tim pemantau Tim Pemantau Pelaksanaan Rekomendasi Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran Hak Asasi Manusia (PPHAM) yang Berat sebagaimana diatur dalam Keppres Nomor 4 Tahun 2023. Tim ini diketuai Sesmenko Polhukam.

Amiruddin menyelesaikan S1 di jurusan ilmu sejarah UI dan menempuh pendidikan S2 di Departemen Politik FISIP UI.

Alfito Deannova

Alfito Deannova merupakan Pemimpin Redaksi detikcom. Pria kelahiran 17 September 1976 itu pernah bersekolah di SMP 3 Depok dan SMA 1 Bogor. Alfito kemudian melanjutkan pendidikan S1 di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia (UI). Sedangkan gelar S2 di bidang Ilmu Komunikasi diraih di UI pada 2007.

Alfito sempat menjadi penyiar radio humor SK 101,4 FM pada 1996-2000. Pada pertengahan 2000, Alfito kemudian memulai kariernya sebagai jurnalis televisi. Selama berkarier sebagai jurnalis, Alfito pernah mengikuti sejumlah pelatihan, salah satunya di ABC Sydney pada 2003.

Alfito juga kerap terlibat menjadi moderator dalam debat pilkada hingga pilpres. Pada 2019, dia ditunjuk menjadi moderator debat pilpres di The Sultan Hotel, Jakarta Pusat.

Selain sebagai jurnalis, Alfito merupakan seorang dosen di Universitas Pancasila. Sebelumnya, dia juga pernah mengajar di Universitas Paramadina dan Universitas Al-Azhar Indonesia.

Penjaringan Kandidat Soedirman Awards

Penjaringan kandidat penerima Soedirman Awards telah dimulai Jumat kemarin melalui dua jalur usulan, yaitu masyarakat bisa mengusulkan via formulir digital dan internal matra TNI juga bisa memberikan usulan kepada panitia.

Setelah proses penjaringan selesai, penerima penghargaan Soedirman Awards akan diumumkan di acara penganugerahan pada 28 Oktober 2023.

detikcom mengajak Anda pembaca setia dan seluruh masyarakat Indonesia untuk berkontribusi lewat partisipasi di Soedirman Awards. Usulan dari Anda para pembaca diharapkan menjadi bahan bakar penyemangat personel TNI untuk memberikan dedikasi tinggi di tengah masyarakat.

Berikut mekanisme seleksi Soedirman Awards:

1. Daftarkan prajurit TNI di sekitarmu yang dinilai patut menjadi kandidat penerima Soedirman Awards dengan mengisi gform di sini!

2a. Isi identitas diri kamu selaku pengusul berupa nama lengkap, alamat email dan nomor seluler yang bisa dihubungi.

2b. Isi juga identitas prajurit TNI yang kamu ajukan sebagai kandidat penerima Soedirman Awards. Selain nama, informasi pangkat, dan tempat berdinas prajurit TNI tersebut akan sangat berguna. Jika memungkinkan, sertakan pula foto dan video.

3. detikcom akan memvalidasi informasi prajurit TNI kandidat penerima Soedirman Awards yang kamu daftarkan. Informasi yang telah divalidasi akan diberitakan secara selektif.

4. Prajurit TNI yang telah didaftarkan pembaca akan diseleksi. Proses seleksi akan melibatkan Dewan Pakar.

5. Aspek yang dinilai dalam proses seleksi di antaranya adalah integritas, dedikasi, dan dampak kepada masyarakat.

6. Dewan Pakar memutuskan tiga nama penerima penghargaan Soedirman Awards.

7. Penerima Soedirman Awards akan diumumkan pada 28 Oktober 2023. {sbr}