Berita Golkar – Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto mengusulkan rencana pembentukan angkatan keempat sebagai Angkatan Siber untuk melengkapi tiga matra TNI di Indonesia. Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid menilai usulan ini perlu dikaji dahulu secara serius.
“Yang ditawarkan Mas Andi ini untuk jangka panjang saya sepakat. Untuk itu perlu dikaji serius kebutuhan untuk angkatan keempat secara seksama,” kata Meutya kepada wartawan, Selasa (8/8/2023).
Ketua DPP Golkar ini menilai masih banyak hal terkait siber yang harus dibenahi pemerintah. Dia mendorong kolaborasi unit-unit siber yang selama ini dilakukan oleh sejumlah kementerian dan lembaga secara terpisah.
“Namun demikian PR di depan mata sesungguhnya adalah bagaimana mengkolaborasikan unit-unit siber yang saat ini tergerai dalam banyak lembaga, misal Kominfo, BSSN, BIN, Polri, dan lainnya,” katanya.
Meutya memandang prioritas yang harus dilakukan pemerintah ialah mengamankan data. Sebab, menurutnya, selama ini kasus kebocoran data terkesan ada pembiaran oleh pemerintah.
“Yang pertama bukan membuat angkatan perang dulu, tapi bagaimana mengamankan data. Selama kebocoran data masih terjadi mirip dengan pembiaran, Angkatan Siber masih menjadi diskursus yang jauh,” kata dia.
Dengan demikian, Meutya mendorong pemerintah fokus memperkuat perlindungan data saat ini. Menurutnya, wacana pembentukan Angkatan Siber dapat ditindaklanjuti apabila permasalahan kebocoran data telah dibenahi.
“Jadi kita step by step ya, fokus perlindungan data dulu lalu bicara perkuatan TNI dengan menghadirkan angkatan keempat. Di Singapura juga mereka relatif sudah selesai dulu dengan permasalahan bocor data,” katanya.
Gubernur Lemhanas Usul Angkatan Siber
Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto diketahui mengusulkan rencana pembentukan angkatan keempat sebagai Angkatan Siber untuk melengkapi tiga matra angkatan TNI di Indonesia. Dia berharap Indonesia seperti Singapura yang memiliki Angkatan Siber.
“Hari Jumat (11/8), saya diminta bicara tentang kemungkinan Indonesia seperti Singapura punya angkatan siber. Saya harus menawarkan roadmap-nya apakah Indonesia nanti seperti Singapura punya angkatan siber melengkapi Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara,” ujar Andi dilansir Antara, Selasa (8/8).
Ide ini muncul karena ada kemungkinan Indonesia akan seperti Singapura yang memiliki digital and intelligence service sebagai angkatan keempat. Menurutnya, Singapura membutuhkan Angkatan Siber karena ada perubahan yang sangat signifikan di bidang pertahanan siber. “Ada kebutuhan mereka untuk menarik talenta digital masuk ke sektor pertahanan siber dan seterusnya,” katanya.
Adapun usulan pembentukan Angkatan Siber di Tanah air itu masih dalam tahap awal. Sebab, beberapa Kementerian atau Lembaga memiliki unit siber tersendiri. {sumber}