SOKSI  

Misbakhun Ajak Seluruh Kader SOKSI Kawal Kepemimpinan Bahlil Lahadalia dan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Berita GolkarKetua Umum Depinas SOKSI periode 2025–2030, Mukhamad Misbakhun, menyampaikan arah dan visi kepemimpinan barunya dalam sebuah pernyataan strategis. Dalam kesempatan tersebut, Misbakhun menekankan pentingnya kebersamaan seluruh kader dalam lima tahun mendatang serta kesetiaan penuh terhadap garis perjuangan Partai Golkar di bawah kepemimpinan Bahlil Lahadalia.

“Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan beberapa hal, ke depan apa saja yang perlu menjadi pegangan kita bersama dalam kebersamaan 5 tahun ke depan. Saya menyatakan ada 8 program yang ingin kami jadikan sebuah penguatan ke depan. Karena periode-periode 2025 sampai 2030 angka 8 harus sering kita sebutkan,” ujar Misbakhun dalam pidato di acara penutupan Munas XII SOKSI di Hotel Bidakara, Jakarta (21/05).

Ia menegaskan bahwa SOKSI harus menjadi bagian utuh dari Partai Golkar yang kuat, solid, dan disegani, baik oleh lawan politik maupun oleh masyarakat luas, dengan menjunjung tinggi martabat dan prestasi partai.

“Saya ingin menyampaikan kepada bapak ibu sekalian, bahwa kepemimpinan SOKSI periode 2025-2030 harus menjadi bagian dari Partai Golkar yang solid, Partai Golkar yang kuat, Partai Golkar yang dihormati martabat dan prestasinya di bawah kepemimpinan Bapak Bahlil Lahadalia,” lanjutnya.

Sebagai bentuk komitmen organisasi, Misbakhun juga mengingatkan agar seluruh kader tidak terlibat dalam manuver internal yang bisa merusak soliditas. Ia menggarisbawahi pentingnya loyalitas vertikal kepada Partai Golkar sebagai fondasi utama pergerakan SOKSI.

“Ini adalah sangat penting perlu saya sampaikan kepada seluruh kader SOKSI. Jangan sampai ada yang membuat gerakan-gerakan tambahan yang tidak perlu. Saya butuh dukungannya dari atas sampai ke bawah jangan ada gerakan apapun terhadap loyalitas kita kepada Partai Golkar. Sebab ini adalah agreement utama kita. Bahwa kita harus jadi bagian yang memperkuat konsolidasi Partai Golkar,” tegasnya.

Lebih jauh, Misbakhun juga menetapkan arah dukungan SOKSI terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran, khususnya dalam implementasi program Astacita yang dinilainya sangat strategis untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.

“Kita akan mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran secara aktif, memberikan kontribusi pemikiran, partisipasi langsung secara berkelanjutan terhadap program Astacita Prabowo-Gibran. Karena program ini sangat strategis dalam mensejahterakan rakyat Indonesia,” katanya.

Ia menyebut beberapa program prioritas seperti makan bergizi gratis sebagai upaya penting pemerintah dalam mencukupi kebutuhan gizi generasi masa depan, serta hilirisasi sumber daya alam (SDA) dan pembangunan ketahanan energi dan pangan sebagai penopang pertumbuhan ekonomi nasional ke depan.

Dalam menjalankan agenda-agenda besar tersebut, Misbakhun memastikan SOKSI akan melakukan konsolidasi secara menyeluruh dan terukur, baik secara horizontal di basis massa maupun vertikal di jajaran struktural. Prioritas utama kepengurusannya, menurutnya, juga terletak pada penguatan kaderisasi melalui program Pendidikan Politik Kader Bangsa (P2KB).

“SOKSI akan melakukan konsolidasi secara horizontal dan vertikal, secara efektif dalam rentang waktu dan strategi yang terukur. Saya juga memberikan prioritas yang utama kepada program kaderisasi kita, yaitu program Pendidikan Politik Kader Bangsa (P2KB). Karena ini adalah amanat organisasi yang menjadi tanggung jawab saya bagaimana nanti ke depan program P2KB ini bisa berjalan dengan baik,” jelasnya.

Dalam semangat pembaruan, Misbakhun juga membuka wacana modernisasi organisasi SOKSI dengan pendekatan yang adaptif dan tenang, merespons tantangan zaman seperti hadirnya kecerdasan buatan (AI) yang mulai menggantikan peran manusia dalam berbagai sektor.

“Berikutnya saya ingin memodernisasi organisasi ini tanpa menghadirkan gejolak yang berlebihan. Modernisasi ini adalah sebuah keniscayaan yang hadir di tengah-tengah kehidupan kita. Sekarang ada AI, yang mau tidak mau akan banyak peran manusia yang digantikan oleh AI,” ungkapnya.

Sebagai penutup, Misbakhun menegaskan bahwa prinsip kesetaraan, keadilan, dan keterwakilan akan menjadi dasar pengelolaan SOKSI ke depan, sejalan dengan semangat historis organisasi yang sejak awal berdiri menjunjung kepentingan bangsa di atas kepentingan kelompok.

“Saya juga akan menerapkan sebuah prinsip kesetaraan, keadilan dan keterwakilan. Prinsip ini penting karena SOKSI ini mempunyai sejarah yang panjang, melibatkan seluruh stakeholder yang pada saat mereka mendirikan tidak pernah melihat apa dan siapa, tapi kepentingan mereka adalah kepentingan bangsa dan negara,” tandasnya.

Dengan landasan visi yang komprehensif dan program kerja yang terukur, kepemimpinan Misbakhun di SOKSI menandai fase baru konsolidasi organisasi yang tidak hanya berakar kuat dalam partai, tetapi juga aktif membangun kontribusi konkret bagi bangsa dan negara.

Leave a Reply