Berita Golkar – Anggota DPR RI Mukhamad Misbakhun mengungkapkan kekhawatirannya tentang kepentingan asing terutama Amerika Serikat (AS) mengintervensi Pemilu 2024.
Dia menyebutkan Pemilu 2024 di Indonesia akan menjadi ajang perebutan kekuasaan yang sengit, tidak hanya di antara partai-partai politik dalam negeri, tetapi juga di antara kepentingan-kepentingan asing yang berusaha mempengaruhi hasil pemilihan.
Legislator Partai Golkar itu menyebut AS berupaya mencampuri pelaksanaan Pemilu di Indonesia melalui lembaga swadaya masyarakat (LSM) mancanegara.
Salah satu negara yang diduga kuat mencampuri Pemilu 2024 di Indonesia adalah Amerika Serikat, melalui agen-agen rahasianya seperti International Republican Institute (IRI) memiliki agenda politik di Indonesia. IRI sendiri organisasi nirlaba yang berbasis di AS, didirikan pada 1983 dan didanai oleh pemerintah AS.
Dia menyebutkan organisasi ini juga mendapatkan hibah utama dari National Endownment for Democracy (NED) yang didukung oleh Central Inteligence Agency (CIA), sehingga dianggap sebagai alat penting dalam mendukung kepentingan strategis AS di seluruh dunia.
Misbakhun mengungkapkan bahwa IRI telah berkolaborasi dengan LSM lokal dan membimbing pemimpin muda serta tokoh partai untuk memastikan kepentingan AS dalam Pemilu 2024.
“Bahkan, IRI juga telah mengadakan pelatihan untuk mendukung protes terhadap undang-undang dan peraturan yang dianggap melanggar hak asasi manusia dan hak sipil,” kata Misbakhun dalam keterangannya, Selasa (26/9).
Menurut Misbakhun, IRI juga terlibat dalam demonstrasi kelompok buruh menentang Undang-Undang Cipta Kerja dan uji materi atas presidential threshold 20 persen.
“Gerakan ini adalah alarm tentang campur tangan asing dalam agenda nasional Indonesia yang harus ditentang,” lanjutnya.
Menurutnya, salah satu langkah yang dapat diambil oleh pemerintah untuk melawan campur tangan asing dalam Pemilu 2024 adalah dengan menghentikan program-program IRI yang diduga melanggar hukum Indonesia dan mengancam kemandirian pelaksanaan pemilu.
Senada, Guru Besar Hukum International Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana juga menyebut ada potensi tangan asing bermain yang bisa berdampak krusial. Hikmahanto mengajak seluruh pihak mewaspadai adanya tangan asing yang ikut campur.
“Supaya pemimpin terpilih betul-betul memperjuangkan kepentingan masyarakat Indonesia,” kata Hikmahanto.
Dia menyebutkan Pemilu 2024 di Indonesia adalah sebuah momentum penting bagi bangsa Indonesia untuk menentukan arah dan masa depan negara ini.
Namun, pemilu ini juga rentan terhadap campur tangan asing yang bisa mengancam kedaulatan dan demokrasi Indonesia.
“Oleh karena itu, para pemangku kepentingan, seperti pemerintah, KPU, Bawaslu, partai politik, kandidat, media, masyarakat sipil, dan pemilih harus bersikap waspada dan kritis terhadap segala bentuk upaya intervensi asing,” pungkas Hikmahanto. {sumber}