Misbakhun Tegaskan, Keberadaan QRIS Bukan Untuk Saingi Visa dan Mastercard

Berita Golkar – Ketua Komisi XI DPR, Mukhamad Misbakhun, menegaskan sistem pembayaran digital nasional seperti QRIS tidak dalam posisi kompetitif. Hal ini merespons kritikan Amerika Serikat (AS) terkait sistem pembayaran digital QRIS dan GPN di Indonesia.

“QRIS bukan kompetitor langsung Visa dan MasterCard,” ujarnya di Gedung DPR RI, Kamis (24/4/2025), dikutip dari RRI.

Ini karena QRIS berbasis rekening dan bersifat debit, sementara Visa dan MasterCard berbasis kartu kredit dengan sistem penalangan pembayaran.

Misbakhun mengatakan selama ini pangsa pasar transaksi digital di Indonesia masih dikuasai Visa dan MasterCard. Menurut data Bank Indonesia (BI), pembayaran global itu menguasai sekitar 92–95 persen pasar.

“Keduanya meraup miliaran dolar (AS) dari transaksi di Indonesia,” ucapnya.

Sedangkan GPN sejak awal dibentuk untuk mengembangkan kedaulatan sistem pembayaran nasional.

Misbakhun menambahkan sistem pembayaran nasional perlu diperkuat bukan hanya dari sisi teknologi. Ini juga harus didukung oleh regulasi dan kebijakan fiskal.

“Jadi, ini bukan soal ‘head-to-head competition’, tetapi masalah keberdaulatan,” ujarnya. Menurut Misbakhun, Indonesia harus mampu membangun sistem yang mandiri dan kuat di rumah sendiri. {}