DPD 1  

Mohan Roliskana: Musda DPD II Partai Golkar se-NTB Harus Demokratis dan Kondusif

Berita GolkarDPD I Partai Golkar NTB akan segera menggelar Musyawarah Daerah (Musda) Golkar kabupaten/kota. Salah satu agenda terpenting adalah suksesi pemilihan ketua DPD II tingkat kabupaten/kota.

Musda akan dimulai dari DPD Golkar Kabupaten Bima. Setelah itu berturut-turut Kota Bima, Kabupaten Dompu, Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).

Selanjutnya berlanjut ke Pulau Lombok. Mulai dari Musda Golkar Kabupaten Lombok Timur, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Barat dan terakhir DPD Golkar Kota Mataram. “Sesuai pesan dari DPP, saya minta bersaing lah secara demokratis dan sehat,” kata Ketua DPD I Partai Golkar NTB Mohan Roliskana.

Pihaknya tidak akan menghalangi siapa pun kader yang ingin maju sebagai calon ketua DPD kabupaten/kota.  Selama yang bersangkutan mengantongi syarat dukungan. Yaitu minimal 30 persen dukungan pemilik suara sah di Musda. Seperti pemilik suara pengurus kecamatan (PK), organisasi sayap, organisasi pendiri, dan DPD I Golkar NTB.

“Silakan saja selama mendapat dukungan dari korcam (koordinator kecamatan, Red) pemilik suara,” paparnya, dikutip dari Lombokpost.

Hanya saja, dirinya harus memastikan pelaksanaan Musda harus berjalan kondusif. Jangan sampai terjadi konflik tajam yang bisa bisa memicu perselisihan hingga perpecahan antar kader.

“Saya minta tidak ada dinamika yang terlalu keras lah. Supaya Musda-Musda di tingkat dua ini kondusif,” imbuh Mohan.

Diungkapkan, siapapun yang terpilih dalam Musda II, harus bisa merangkul calon yang kalah. Bahkan sebelum berujung pada pemilihan, sebaiknya diupayakan bisa melalui proses kompromi. Sehingga pemilihan bisa berjalan secara aklamasi.

“Namanya proses kompetisi bisa saja dilalui melalui proses kompromi. Saya kira ini bisa diupayakan supaya tidak muncul dinamika yang terlalu keras,” tegas Mohan.

Sekretaris DPD I Golkar NTB Firadz Pariska mengatakan pihaknya sudah mulai bergerak menyiapkan pelaksanaan Musda di 10 kabupaten/kota. Diharapkan pelaksanaan Musda tingkat II ditargetkan selesai sampai Oktober nanti.

“Setelah kabupaten/kota selesai, kami akan lanjutkan konsolidasi di tingkat kecamatan,” papar Firadz.

Sementara itu, nama-nama calon ketua DPD II Golkar Kota Mataram terus mencuat. Sejauh ini muncul empat nama beken sebagai ketua Golkar Mataram periode 2025-2030.

Di antaranya anggota DPRD NTB Didi Sumardi, Wakil Wali Kota Mataram TGH Mujiburrahman, Ketua DPRD Kota Mataram Abdul Malik, serta kader senior Partai Golkar Edy Sopyan.

Didi Sumardi mengatakan secara pribadi dirinya tidak memiliki ambisi untuk mencalonkan diri. Tapi, sebagai kader Golkar, dirinya siap jika diminta dan didukung para pemilik suara.

“Ketika dorongan ini lahir dari aspirasi dan analisis yang mendalam, dan demi kebaikan dan kemajuan partai, saya kira aspirasi itu harus dijawab,” kata Didi.

Ia menampik kalau dirinya mulai menggalang dukungan secara aktif dari bawah. Khususnya dari para pemilik suara. Dia lebih memilih semua proses berjalan alami.

“Intinya saya tidak ada niat dan belum berniat (maju sebagai calon ketua Golkar Mataram, Red). Tapi sebagai kader, jika aspirasi itu muncul untuk kepentingan partai, saya kira bisa jadi pertimbangan. Intinya itu,” pungkas anggota Komisi V DPRD NTB itu. {}