DPD 1  

Mohan Roliskana Targetkan Partai Golkar Raih 11 Kursi DPRD Kota Mataram di Pemilu 2024

Berita Golkar – Mesin politik Partai Golkar Kota Mataram telah bergerak memanaskan mesin mengadapi kontestasi pemilihan legislatif pada 14 Februari 2024. Kader maupun simpatisan telah bekerja untuk mendulang kemenangan. Partai berlambang beringin ini menargetkan sebelas kursi.

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Golkar NTB, H. Mohan Roliskana menjelaskan dengan melihat perkembangan dan ekosistem politik di Kota Mataram bahwa Golkar masih memiliki peluang besar untuk mendulang kemenangan dan menambah jumlah kursi di parlemen. Calon legislatif yang direkrut secara kolektif telah menjalankan kerja-kerja politik. “Kita sudah memperoleh gambaran dari sembilan menjadi 11 kursi,” kata Mohan dikonfirmasi pada Rabu, 3 Januari 2024.

Mohan mengakui, dua daerah pemilihan yakni Kecamatan Selaparang dan Kecamatan Ampenan menjadi target penambahan kursi. Akan tetapi, di dua dapil ini sangat kompetitif sekali. Namun demikian, dengan koalisi pada pemilihan presiden dan wakil presiden di pusat dapat memberikan efek ekor jas juga dari pusat sehingga berdampak pada kerja-kerja politik calon legislatif di Kota Mataram.

Di satu sisi, Mohan yang juga Walikota Mataram mengatakan persaingan ketat justru terjadi di daerah pemilihan Cakranegara dan Sandubaya. Pada pemilu tahun 2019, Golkar hanya memperoleh satu kursi. Pihaknya sedang memperjuangkan agar di Cakranegara maupun Selaparang bisa menambah satu kursi. “Kalaupun di Ampenan dan Selaparang kita tidak bisa menambah kursi, paling tidak  di Cakranegara dan Sandubaya bisa ada penambahan,” ungkapnya.

Para caleg didorong untuk berupaya lebih maksimal dibandingkan pada kontenstasi sebelumnya karena partai juga membantu tidak hanya dari dorongan moril melainkan atribut bendera guna membantu mensosialisasikan Partai Golkar di masyarakat.

Munculnya figur-figur baru pada pileg 2024, Mohan mengatakan menjadi tantangan sehingga pemilihan legislatif sangat kompetitif, apalagi dengan munculnya kader-kader muda. Tetapi mereka juga tidak mudah untuk pendatang baru karena calon incumbent telah memiliki investasi sosial yang kuat di masyarakat. “Dengan sembilan kader yang duduk di parlemem ini juga diharapkan terus bekerja secara optimal,” katanya.

Ia memahami bahwa pemilih suara terbesar adalah kalangan milenial. Partai Golkar akan berjuang merebut suara milenial dengan hadirnya calon legislatif dari kalangan kaum milenial. “Kita juga merekrut calon milenial untuk menyentuh kaum milenial itu,” demikian kata Mohan. {sumber}