Berita Golkar – Ketua Komisi X DPR RI sekaligus Ketua Umum DPP Pengajian Al-Hidayah, Hetifah Sjaifudian, menegaskan pentingnya peran strategis perempuan dalam memperjuangkan akses dan mutu pendidikan. Hal ini disampaikannya dalam Workshop Pendidikan bertajuk “Pendidikan untuk Semua: Peran Perempuan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan” yang diselenggarakan oleh DPP Pengajian Al-Hidayah bersama Kemendikdasmen RI di Hotel Pullman Jakarta Central Park.
Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei, sebagai momen reflektif untuk menegaskan kembali pentingnya pendidikan yang inklusif, adil, dan berkelanjutan, serta menyoroti peran vital perempuan dalam mewujudkan cita-cita tersebut.
Dalam sambutannya, Hetifah menyampaikan bahwa perempuan tidak hanya menjadi pilar dalam pendidikan keluarga, tetapi juga merupakan aktor perubahan dalam membentuk kebijakan dan gerakan sosial yang berpihak pada pendidikan yang berkualitas bagi semua.
“Perempuan memiliki kekuatan besar dalam menciptakan perubahan. Di era transformasi digital dan tantangan global saat ini, kita harus memastikan bahwa perempuan turut menjadi agen perubahan dalam dunia pendidikan – dari rumah hingga ruang-ruang kebijakan,” tegas Hetifah.
Lebih lanjut, Hetifah mengajak seluruh peserta dan organisasi perempuan untuk bersinergi meningkatkan kapasitas pendidik perempuan, memperjuangkan kebijakan pendidikan yang sensitif gender, serta menjangkau kelompok-kelompok rentan yang masih tertinggal dalam hal akses maupun kualitas pendidikan.
“Kita ingin memastikan tidak ada anak yang tertinggal. Pendidikan adalah hak setiap warga negara, dan perempuan punya peran besar dalam memastikan hak itu terpenuhi – baik sebagai ibu, guru, pembuat kebijakan, maupun pemimpin komunitas,” tambahnya.
Acara ini dihadiri berbagai tokoh penting dari lintas organisasi dan lembaga, di antaranya perwakilan dari Kementerian Pendidikan yang diwakili oleh Widyaprada Ahli Utama Djayeng Baskoro, serta tokoh-tokoh perempuan nasional seperti Sri Suparni Bahlil, Luluk Maqnuniah Sarmuji, Nannie Hadi Tjahjanto, dan Rita Fitria Ace.
Hadir pula sebagai narasumber Prof. Sylviana Murni, Dr. Tati Hartimah, dan Dr. Lucia RM Riyanto, serta perwakilan dari berbagai organisasi mitra seperti BMIWI, KPPG, GP Ormas MKGR, Wanita Swadiri, PP Hiwasi, Kartini AMPI, dan AMPG Bidang Perempuan.
Dalam sambutannya, Sri Suparni Bahlil turut menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif, seraya mendorong perempuan untuk aktif mengambil peran dalam ekosistem pendidikan nasional.
Workshop ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan DPP Pengajian Al-Hidayah dalam memperkuat kontribusi nyata perempuan di dunia pendidikan, sekaligus menegaskan komitmen kolektif menuju terwujudnya visi “Pendidikan untuk Semua.”