Berita Golkar – Puncak peringatan HUT ke-61 Partai Golkar menjadi ruang penting untuk menegaskan kembali arah dan karakter politik partai di bawah kepemimpinan Ketua Umum Bahlil Lahadalia. Perayaan ini dipandang bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momen strategis untuk memperjelas identitas Golkar sebagai partai modern, rasional, dan berorientasi pada pelayanan publik.
Ketua Lembaga Komunikasi dan Informasi (LKI) DPP Partai Golkar, Dave Laksono, menekankan bahwa agenda pembaruan di era Bahlil bertumpu pada penguatan komunikasi publik sebagai instrumen konsolidasi partai. Ia melihat pemikiran Bahlil sejalan dengan kebutuhan Golkar untuk semakin adaptif dalam dinamika politik nasional.
Dalam pidatonya, Bahlil kembali menegaskan prinsip fundamental Golkar sebagai partai kader yang bekerja berbasis institusi.
“Penegasan ini mengembalikan marwah kekaryaan, Partai Golkar sebagai rumah besar yang inklusif, meritokratik, dan terbuka bagi seluruh warga bangsa,” kata Dave.
Anggota Komisi I DPR RI itu menilai pesan tersebut memiliki bobot ideologis sekaligus organisatoris, terutama di tengah meningkatnya sorotan publik terhadap etika dan transparansi partai politik.
Kehadiran Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam acara puncak turut menguatkan makna simbolik HUT Partai Golkar kali ini. Menurut Dave, kehadiran keduanya mencerminkan pengakuan terhadap stabilitas politik yang dibangun Golkar di bawah kepemimpinan Bahlil.
“Ini mempertegas posisi Partai Golkar sebagai jangkar stabilitas politik nasional, relevan di tengah dinamika pasca Pilpres 2029,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyoroti tingginya biaya politik yang berpotensi menyeret partai ke dalam praktik transaksional. Dave memandang pesan tersebut sebagai peringatan moral yang perlu dijaga konsistensinya, agar Golkar tetap menolak politik biaya tinggi dan menjunjung etika publik.
Ia juga menilai pesan itu selaras dengan visi Bahlil untuk menata ulang pola komunikasi dan gerak politik Golkar sehingga lebih transparan, rasional, dan berpihak pada kepentingan rakyat.
Bagi LKI, HUT ke-61 menjadi momentum untuk mempertegas posisi Partai Golkar sebagai partai modern yang mampu mengelola arus informasi secara cepat, akurat, dan bertanggung jawab.
“Di era digital, tantangan utama bukan hanya menyampaikan pesan, tetapi membangun ekosistem komunikasi yang menumbuhkan kepercayaan publik,” ungkapnya.
Dave menambahkan bahwa gaya komunikasi Bahlil yang lugas, terbuka, dan dekat dengan publik menjadi modal kuat untuk mempererat hubungan Partai Golkar dengan masyarakat, khususnya generasi muda.
Melalui penguatan infrastruktur komunikasi, peningkatan kapasitas kader, serta konsolidasi organisasi dari pusat hingga akar rumput, Dave melihat Partai Golkar tengah memasuki fase baru: menjadi partai yang adaptif terhadap perubahan namun tetap teguh pada tradisi kekaryaan.
“Modernisasi komunikasi yang dibangun Bahlil bukan sekadar teknis, tetapi strategi jangka panjang untuk membangun narasi pelayanan publik, pembangunan, dan persatuan nasional,” tegasnya.
Pada akhirnya, peringatan HUT ke-61 Partai Golkar menjadi penanda transformasi partai menuju institusi politik yang semakin matang dan visioner. Dengan arah politik yang lebih jelas, fondasi komunikasi yang kokoh, serta kepemimpinan Bahlil Lahadalia yang menekankan modernisasi, Partai Golkar ingin memastikan kehadirannya tidak hanya memenangkan kontestasi, tetapi juga memberi makna bagi masyarakat.
“Dengan arah politik yang jelas dan fondasi komunikasi yang kuat, Partai Golkar menatap masa depan sebagai partai pembangunan yang relevan, inklusif, dan berkomitmen pada kepentingan bangsa,” tutup Dave.













