Mujakkir Zuhri Dorong Percepatan Lahirnya Wirausaha Baru di Provinsi Banten

Berita Golkar – Dalam upaya memperkuat perekonomian masyarakat dan meningkatkan daya saing industri nasional, Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Golkar, Mujakkir Zuhri menekankan pentingnya mempercepat penumbuhan wirausaha baru di Provinsi Banten. Kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

“Penumbuhan wirausaha baru harus terus diperkuat karena memiliki peran strategis dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan memperkuat sektor industri kecil,” kata Mujakkir saat hadiri kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha Baru Industri Kecil di Hotel Golden Tulip Essential Tangerang, Sabtu (29/11/2025).

Lebih lanjut, Mujakkir Zuhri menjelaskan bahwa DPR RI berkomitmen untuk mengawal kebijakan dan penganggaran yang mendukung pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM). Hal ini termasuk memastikan program pembinaan berjalan berkelanjutan, mulai dari pelatihan hingga pendampingan usaha.

“Sektor IKM terbukti memiliki daya tahan tinggi serta kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Oleh karena itu, pendirian wirausaha baru perlu diperluas di daerah-daerah dengan potensi industri dan kreativitas masyarakat yang besar, termasuk Banten,” ungkap legislator Partai Golkar asal Kabupaten dan Kota Tangerang serta Kota Tangsel.

Mujakkir juga menekankan pentingnya pengawalan legislatif untuk memastikan keberlanjutan program – program.

“Kita ingin memastikan bahwa para peserta dapat benar-benar memulai dan mengembangkan usahanya. Karena itu, keberlanjutan program menjadi hal penting,” ujarnya.

Ia berharap Banten dapat menjadi salah satu wilayah yang konsisten melahirkan wirausaha baru dan mampu berkontribusi signifikan terhadap penguatan struktur industri nasional.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) ini menghadirkan tiga jenis pelatihan teknis, yaitu Anyaman Bambu (KSK), Reparasi Telepon Genggam (LMEA), dan Pengolahan Hasil Laut (PFBBB).

Pelatihan anyaman bambu bertujuan untuk meningkatkan kualitas kerajinan lokal, sedangkan pelatihan reparasi telepon genggam ditujukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga teknisi yang semakin meningkat seiring dengan tingginya penggunaan perangkat digital. Sementara itu, pelatihan pengolahan hasil laut bertujuan untuk mendukung pelaku usaha kecil dalam mengembangkan produk pangan dengan standar mutu dan daya saing yang lebih tinggi.

Sebanyak 270 peserta dari kabupaten dan kota di Banten mengikuti proses registrasi. Setelah melalui seleksi administrasi dan teknis, sebanyak 30 peserta terbaik akan dipilih untuk mengikuti pelatihan intensif selama dua hari. Pada hari ketiga, peserta akan diajak melakukan kunjungan lapangan ke Lembaga Klaster Mandiri (LKM) yang telah beroperasi dan menjalankan proses produksi sebagai bagian dari pembelajaran industri.

Sementara iru, Walikota Tangerang, Sachrudin, yang hadir dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasi atas sinergi antara DPR RI dan Kementerian Perindustrian dalam penyelenggaraan program pembinaan IKM di Banten.

“Kami mendukung penuh kegiatan ini karena membuka peluang usaha baru serta memperkuat rantai produksi industri kecil di daerah. Program semacam ini sangat dibutuhkan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal,” ujarnya.
Ia menilai pelatihan yang diberikan tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis peserta, tetapi juga mendorong tumbuhnya ekosistem usaha baru yang dapat memberikan dampak jangka panjang terhadap perekonomian daerah.
Kementerian Perindustrian menegaskan bahwa program penumbuhan wirausaha baru tidak berhenti pada tahapan pelatihan.

Peserta akan memperoleh pendampingan lanjutan yang mencakup fasilitasi perizinan usaha, peningkatan kapasitas produksi, pengemasan, hingga perluasan akses pemasaran melalui jaringan industri kecil dan platform digital. {}