Berita Golkar – Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin mendorong optimalisasi produksi minyak dan gas bumi (Migas) dalam negeri agar target sebagaimana Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 dapat tercapai.
“Dengan meningkatnya produksi migas dalam negeri maka DPR berharap dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan devisa negara,” tandas Mukhtarudin dikutip dari Pro Kalteng, Sabtu (7/9/2024).
Politisi Dapil Kalimantan Tengah ini bilang lifting minyak diperkirakan mencapai 600 ribu barel per hari dan gas bumi mencapai 1,005 juta barel setara minyak per hari. “Target ini jauh lebih rendah dari target lifting minyak APBN 2024 sebesar 635 Ribu bph,” imbuh Mukhtarudin.
Untuk itu, Mukharudin berharap semua stakeholder terkait agar menyiapkan strategi untuk mendukung hal tersebut. “Harapannya pemerintah harus terus berupaya capai target produksi minyak dan gas bumi (Migas) nasional dengan mengembangkan potensi hulu Migas di berbagai wilayah itu,” pungkas Mukhtarudin.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia tengah mempersiapkan langkah strategis untuk mengoptimalkan potensi melimpah blok-blok minyak dan gas bumi (migas) di dalam negeri.
Bahlil mengatakan upaya ini bertujuan meningkatkan investasi di sektor energi sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi. Salah satu negara yang menjadi target utama dalam penawaran ini adalah Tiongkok, yang dikenal memiliki keunggulan teknologi dalam melakukan eksplorasi.
“Kita masih punya banyak potensi blok (migas) yang bisa untuk meningkatkan produktivitas migas nasional. Saya tawarkan kepada teman-teman investor Tiongkok beberapa potensi yang dapat kita kembangkan bersama. Di sinilah pertemuan untuk menemukan formulasi yang tepat dalam rangka pengembangan bisnis bersama,” ujar Bahlil di Bali, 5 September 2024.
Bahlil juga mengatakan lifting minyak Indonesia yang terus mengalami penurunan secara alami, sedangkan konsumsi dalam negeri terus meningkat.
“Di Indonesia sendiri, kita tahu bahwa lifting minyak kami semakin hari terus menurun, sedangkan konsumsi terus meningkat. Konsumsi Indonesia sekarang 1.600.000 barrel per day. Lifting minyak kami sekarang kurang lebih sekitar 600.000 barrel per day,” ujar Bahlil.
Bahlil pun berharap kerja sama yang terjalin kedua belah pihak harus saling menguntungkan dan Pemerintah Indonesia akan membuka ruang sebaik-baiknya
“Ke depan, kemitraan yang tengah dijalin di sektor energi harus saling menguntungkan kedua belah pihak. Kami akan membuka ruang yang sebaik-baiknya untuk melakukan bisnis di Indonesia dengan tetap memperhatikan aturan dan harus menguntungkan semuanya,” tandas Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. {}