Mukhtarudin Hingga Fairid Naparin Masuk Bursa Calon Ketua DPD I Partai Golkar Kalteng

Berita GolkarPartai Golkar Kalimantan Tengah (Kalteng) akan memasuki babak baru dengan berakhirnya masa kepengurusan pada 2025. Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) XI Partai Golkar Kalteng direncanakan berlangsung Maret mendatang.

Pertarungan memperebutkan kursi ketua diprediksi berlangsung sengit, dengan sejumlah tokoh berpengaruh turut meramaikan bursa calon.

Nama-nama yang santer disebut adalah Ketua DPD Partai Golkar Barito Selatan Eddy Raya Samsuri, Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin, Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo, Anggota DPR RI Mukhtarudin, dan Ketua DPD Partai Golkar Kalteng saat ini, HM Ruslan.

Abdul Razak, Ketua Dewan Pertimbangan DPD Partai Golkar Kalteng, menyatakan bahwa pelaksanaan Musda akan sesuai jadwal yang ditetapkan Dewan Pimpinan Pusat (DPP).

“Rencana Musda dilangsungkan pada Maret, serupa dengan periode sebelumnya. Namun, keputusan final tetap berada di tangan DPP,” ujar Abdul Razak, dilansir dari Kalteng Pos, Minggu (12/1).

Menurut Razak, Musda bukan sekadar ajang memilih ketua baru, tetapi juga menjadi forum evaluasi kinerja, penyusunan strategi, dan penentuan arah Partai Golkar Kalteng ke depan.

Sementara itu, pengamat politik Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR), Farid Zaky, menilai Musda kali ini akan menjadi momentum strategis dalam menentukan kebijakan partai untuk lima tahun mendatang.

“Musda merupakan momen penting untuk merumuskan strategi politik daerah, khususnya terkait posisi strategis di Pilkada, baik untuk gubernur, bupati, maupun wali kota,” ungkapnya.

Selain memilih ketua baru, Musda akan menjadi ajang evaluasi, perumusan strategi, dan penentuan arah politik Partai Golkar untuk lima tahun ke depan. Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR), Farid Zaky, menilai Musda ini sebagai momentum strategis dalam menentukan langkah partai, terutama menjelang Pilkada 2024.

“Kursi Ketua DPD Golkar Kalteng sangat strategis mengingat posisi Golkar sebagai partai terbesar kedua di Indonesia. Jabatan ini memiliki daya tarik besar, terutama karena Golkar dikenal sebagai partai pendukung pemerintah,” ujarnya.

Musda kali ini diprediksi berlangsung panas, dengan setiap kandidat memiliki kekuatan dan faksi masing-masing. Sosok yang dekat dengan elite Partai Golkar Kalteng diperkirakan lebih berpeluang memenangkan persaingan.

“Setiap kandidat membawa warna dan strategi berbeda. Hasilnya nanti akan menentukan langkah politik Golkar dalam lima tahun mendatang,” tutup Farid. {}