DPD 1  

Musda Partai Golkar Bali Digelar 13 Juli, Gus Adhi Hingga Gde Wiratha Jadi Kandidat Alternatif

Berita Golkar – DPD I Partai Golkar Bali segera akan menggelar Musyawarah Daerah (Musda) XI yang sebelumnya sempat ditunda mendadak dari rencana awal 23 Mei lalu. Ketua DPD I Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry menyebut, Musda Golkar Bali akan dilaksanakan pada, Minggu (13/7/2025) mendatang.

Sementara sejumlah kandidat alternatif Ketua DPD I Golkar Bali bermunculan jelang Musda. Kandidat alternatif ini berdasarkan sejumlah sumber di internal Golkar Bali, muncul di tengah meruncingnya persaingan antara dua nama kuat, yakni Gede Sumarjaya Linggih alias Demer dan I Nyoman Sugawa Korry.

Informasi penjadwalan ulang Musda Golkar Bali disebut Ketua DPD I Golkar Bali Sugawa Korry diterima langsung dari Wakil Ketua Umum (Waketum) Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Indonesia Timur DPP Golkar Emanuel Melkiades Laka Lena. Meskipun belum ada surat resmi, DPD I Golkar Bali sudah menyiapkan diri.

“Kami akan melaksanakan Musda dalam suasana baik, kami sudah siap melaksanakan Musda,” ucap Sugawa ditemui di sela-sela Pendidikan Politik (Dikpol) DPD II Golkar Buleleng di Kampus STIE Satya Dharma Singaraja, Minggu (6/7/2025), dikutip dari NusaBali.

Disinggung soal pencalonan, Sugawa menyebut sebagai incumbent dia siap maju. Secara aturan pun pencalonan untuk kedua kalinya sesuai aturan dan memenuhi syarat. Sebab Sugawa baru menjabat sebagai Ketua DPD I Golkar Bali satu kali.

“Saya tidak pada posisi optimis atau pesimis. Saya posisinya, ketika partai, DPP khususnya Ketum memberikan arahan saya boleh maju, ya saya maju. Sekarang menunggu lampu hijau,” tegas politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.

Dia pun tak memungkiri, bahwa selain dirinya yang diisukan menjadi kandidat kuat Ketua DPD I Golkar Bali, juga sudah ada kandidat lain yang muncul. Sugawa pun menyebut hal tersebut sah-sah saja, sepanjang memenuhi syarat dan aturan.

Terlebih Partai Golkar adalah partai yang sangat terbuka, siapapun kader boleh mencalonkan diri sebagai kandidat. Dengan adanya kandidat calon lain, Sugawa mengaku tidak mempermasalahkan. Apalagi menganggapnya sebagai ancaman.

Menurutnya, DPD II Golkar Bali membuka ruang untuk para kader yang memenuhi syarat maju sebagai kandidat calon Ketua DPD II.

“Persyaratannya minimal memiliki dukungan 30 persen dari 15 total suara. Kalau misal satu kandidat 5 suara kemungkinan ada 3 calon. Kalau satu kandidat mengantongi lebih dari 5 suara berarti ada dua calon atau kalau mayoritas suara mengacu pada satu kandidat ya akan jadi calon tunggal,” papar politisi yang sempat menjadi Calon Bupati Buleleng pada Pilkada 2024 ini.

Sementara itu pertarungan yang meruncing antara incumbent Nyoman Sugawa Korry dengan penantang Gede Sumarjaya Linggih alias Demer untuk berebut Ketua DPD I Golkar Bali dalam Musda Golkar Bali mendatang makin tak terbendung. Kini muncul ide dari para kader senior untuk mendukung kandidat alternatif sebagai nahkoda Golkar Bali, untuk menghindari perpecahan di tubuh organisasi.

Tiga kandidat alternatif tersebut adalah Gede Wiratha kader senior asal Jembrana yang juga dikenal sebagai seorang pengusaha sukses. Wiratha sendiri dikenal sebagai ‘donatur’ di partai kini duduk sebagai Anggota Dewan Pertimbangan DPD I Golkar Bali.

Selanjutnya, kandidat alternatif yang digulirkan kader senior, ada Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi. Politisi senior Golkar Bali asal Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung yang sebelumnya sebagai Anggota Fraksi Golkar DPR RI dapil Bali periode 2014-2019 dan 2019-2024.

Di struktur organisasi, Gus Adhi adalah Wakil Ketua Umum DPP SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) yang merupakan organisasi pendiri Partai Golkar.

Sementara satu kandidat alternatif lainnya, ada Wayan Subawa, kader senior yang mantan birokrat di Pemkab Badung. Subawa yang pernah menduduki posisi Penjabat Bupati Badung 2005 kini menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan DPD I Golkar Bali.

Ketiga kader alternatif ini adalah pilihan ketika persaingan antara Sugawa Korry dan Demer meruncing yang bisa membuat soliditas partai goyah. “Kader-kader senior sudah pada khawatir dengan kondisi persaingan ini, karena berdampak pada soliditas partai ke depan,” ujar salah satu kader senior kepada NusaBali, Sabtu (5/7).

Menurut kader yang enggan namanya dikorankan ini mengatakan bahwa sosok Sugawa dan Demer adalah kader terbaik yang dimiliki Partai Golkar Bali. Namun ketika terjadi kompetisi yang mengarah pada pertarungan politik yang memanas dan mengancam soliditas partai dan kader maka tak ada pilihan, harus ada solusi.

“Kader alternatif ini menjadi pilihan. Gede Wiratha, Gus Adhi dan Subawa  bergulir untuk tampil memimpin Golkar Bali ke depan,” ujarnya.

Yang menarik, Wayan Geredeg, mantan Bupati Karangasem dan Ketua DPD II Golkar Karangasem, yang sempat disebut-sebut masuk bursa calon Ketua Golkar Bali, namanya hilang dari peredaran dan bursa kandidat calon.

Sebelumnya, Gede Wiratha sendiri telah menyatakan tidak ada keinginan tampil sebagai Ketua DPD I Golkar Bali. Dia mendukung jika ada kader lain yang siap memimpin Partai Golkar Bali. “Nggak lah (jadi Ketua Golkar Bali), karena saya sudah banyak pegang jabatan di organisasi,” ujar Gede Wiratha.

Dia mengatakan, bahwa ke depan Partai Golkar Bali harus dipegang figur mumpuni yang mampu mengambil keputusan untuk meladeni dominasi PDI Perjuangan di Pemilu 2029. “Harus ada figur mumpuni pegang Golkar Bali untuk ambil keputusan yang bisa mengimbangi PDIP di 2029,” ujarnya.

Sementara Gus Adhi mengatakan dirinya tidak punya nafsu untuk berebut kekuasaan. Namun, jika memang partai memberikan kepercayaan dan amanah dia akan melaksanakan tugas tersebut dengan sebaik-baiknya.

“Saya tidak ada keinginan dan ambisi berebut kekuasaan di partai, jika organisasi memberikan penugasan dan kepercayaan saya akan melaksanakan tugas itu dengan sepenuh hati,” tegas mantan Anggota Komisi II DPR RI ini.

Sementara Wayan Subawa yang dikonfirmasi NusaBali enggan berkomentar banyak soal namanya disebut-sebut sebagai kandidat alternatif. Dia mengatakan sudah lingsir. “Waduh, sudah tua, kasih yang lain,” ujarnya, Sabtu (5/7) malam.

Sementara Musda Golkar Bali yang sempat tertunda rencananya akan digelar pada 13 Juli 2025 mendatang. Salah satu kader senior Golkar Bali Dewa Made Widiada Nida menyebutkan, Musda yang sempat ditunda akan digelar pada 13 Juli 2025. “Rencananya Musda digelar 13 Juli, konfirmasi kepada DPD Golkar Bali, ” ujar Dewa Nida.

Sedangkan terkait dengan Musda Golkar Bali yang rencananya digelar pada 13 Juli mendatang tidak dibenarkan dan tidak diiyakan pengurus Golkar Bali. Sekretaris Bidang Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan Golkar Bali, Muhamar Kadaffi mengatakan, pelaksanaan Musda 13 Juli baru informasi.

“Belum ada perintah resmi atau surat dari DPP Golkar, ” ujar Kadaffi. “Paling ya pertengahan Juli 2025 ini. Kami menunggu arahan dan petunjuk resmi dari DPP Golkar,” kilah Kadaffi. {}