Nur Purnamasidi Minta Pemerintah Pulihkan Sarana Prasarana Pendidikan Yang Hancur Pasca Bencana Sumatera

Berita Golkar – Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Muhammad Nur Purnamasidi, menyampaikan sejumlah catatan penting dalam Rapat Kerja Komisi X DPR RI bersama Kemendikti Saintek dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Senin (8/12/2025). Ia mengapresiasi langkah cepat pemerintah dalam merespons bencana besar yang melanda Pulau Sumatera.

Purnamasidi menilai upaya Kemendikti Saintek dan BRIN sudah sesuai dengan harapan Komisi X, masyarakat, dan pihak terdampak, terutama pada fase darurat. “Yang dilakukan kementerian merupakan hal yang diharapkan Komisi X, segenap masyarakat, dan pihak yang terdampak bencana, terutama di masa darurat, karena itu merupakan kebutuhan mendesak,” ujarnya.

Purnamasidi juga mendorong pemerintah menetapkan bencana banjir dan longsor di Sumatera sebagai bencana nasional, mengingat besarnya jumlah korban, kerusakan infrastruktur, dan dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan.

“Segala daya dan upaya dapat difokuskan untuk penanganan dan pemulihan jika statusnya ditingkatkan menjadi bencana nasional,” tegasnya.

Menurut Purnamasidi, pemerintah perlu menyiapkan rencana pemulihan komprehensif, mulai dari jangka pendek (darurat), jangka menengah (rehabilitasi), hingga jangka panjang (rekonstruksi). Ia menekankan dampak bencana telah menghancurkan sarana dan prasarana pendidikan, memutus akses komunikasi dan distribusi, serta melemahkan kemampuan ekonomi keluarga penyintas untuk membiayai pendidikan anak-anak mereka.

“Beberapa hal ini harus jadi pertimbangan dalam penyusunan kebijakan program maupun kebijakan anggaran pendidikan,” imbuhnya.

Purnamasidi juga mengingatkan bahwa fase rekonstruksi jangka panjang sering terabaikan ketika perhatian publik mulai mereda. Padahal, menurutnya, masa pemulihan jangka panjang merupakan tahap paling penting bagi keberlanjutan kehidupan masyarakat terdampak.

Selain itu, ia mendorong pemerintah mempercepat pemenuhan kebutuhan darurat, seperti air bersih dan makanan siap konsumsi yang sesuai untuk masa krisis. Purnamasidi menilai BRIN memiliki kapasitas teknologi untuk mendukung hal ini. “BRIN tentu dapat memaksimalkan inovasinya, seperti alat ARSIUM (Air Siap Minum) dan makanan kaya protein serta vitamin,” tuturnya.

Rapat kerja tersebut menjadi momentum untuk mempertegas komitmen sinergi antara pemerintah, lembaga riset, dan DPR dalam memastikan penanganan bencana dan pemulihan Sumatra dapat berjalan cepat, tepat, dan berkelanjutan. {}

Leave a Reply