DPP  

Nurdin Halid: Jika Kalah di Pileg, Jangan Harap Diusung Maju Pilkada

Berita Golkar – Wakil Ketua Umum DPP Golkar AM Nurdin Halid memberikan reaksi positif atas dorongan Ketua Umum Airlangga Hartarto yang menugaskan para kader menjadi bakal calon kepala daerah.

Dengan begitu, NH, akronim namanya menilai, hal tersebut bisa mendorong para calon kepala daerah bekerja penuh di Pileg dan Pilpres 2024 sebelum Pilkada serentak.

NH pun berharap, pada calon kepala daerah usungan Golkar dapat membantu Partai menang Pileg dan Pilpres 2024. “Saya kira strategi Partai Golkar ini sangat bagus, karena memicu para calon kepala daerah Golkar bekerja menangkan pileg dan Pilpres dulu,” ujar NH kepada wartawan, Minggu (26/11/2023).

Mantan Ketua Umum PSSI itu mengaku, dirinya mendapat penugasan Airlangga Hartarto jadi bakal calon Gubernur Sulsel 2024. Penugasan tersebut tercatat sebagai penugasan khusus kedua dari Airlangga Hartarto untuk NH.

Pada 2022 lalu, NH mendapatkan penugasan maju calon anggota legislatif DPR RI. Meski demikian, NH memilih fokus pencalonan caleg DPR RI. NH menegaskan, dirinya ingin membantu Golkar menambah kursi DPR RI di Pemilu 2024.

“Izinkan saya full konsentrasi penugasan pertama di Pileg. Berbeda kader yang tidak jadi caleg lalu dapat penugasan Pilgub dan pilkada, itu beda,” kata NH.

Dituturkan NH, hasil Pileg menjadi ukuran bagi Golkar mengusung kader maju Pilkada. Menurutnya, jika kader meraih banyak suara di Pileg, peluangnya diusung kian besar. Sebaliknya, kata dia, bagi kader yang kalah di Pileg peluang untuk diusung semakin kecil.

“Kalau ada kader dirinya saja tidak bisa diurus, apalagi kalau kalah pileg dan gagal memenangkan pilpres kalah, jangan harap diusung Golkar maju pilkada. Ini salah satu indikator yang sangat menentukan,” ucapnya.

NH kemudian menarik sebuah contoh, Ketua DPD II Golkar Nirwan Arifuddin, dia mempunyai PR menang Caleg jika ingin diusung maju calon Bupati Bulukumba 2024.

“Misalnya Pak Nirwan Arifuddin di Bulukumba. Kalau berhasil menang pileg dan pilpres maka peluangnya besar diusung jadi calon kepala daerah. Sebaliknya kalau kalah peluangnya hampir hilang,” kata NH.

Ditekankan NH, itu merupakan syarat utama jika ingin maju menjadi Kepala Daerah. “Itu syarat utama. Kalah kalah jadi caleg, tidak ada logika yang masuk itu untuk jadi calon kepala daerah. Kalau tidak terjadi de na issengi kalena,” tandasnya.

Untuk diketahui, kelima kader Golkar yang masuk bursa Cagub 2024 di antaranya mantan Wali Kota Pare-pare Taufan Pawe (TP), Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, Bupati Luwu Utara Indah Indriani Putri (IDP) dan Mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin (IAS), dan NH. {sumber}