Berita Golkar – Ketua DPP Partai Golkar Nurul Arifin memandang baik aksi unjuk rasa “Indonesia Gelap” di sejumlah kota di Tanah Air sebagai peringatan agar sistem demokrasi yang dijalankan di Indonesia tidak kebablasan.
“Saya pikir ini bagus untuk membuat alert, waspada begitu. Artinya, kita betul-betul, ‘Oh, ini yang diinginkan (masyarakat)’. Jadi, jangan sampai kebablasan juga, baik dalam pemerintahan ataupun masyarakat dalam menjalankan sistem demokrasi ini,” kata Nurul di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/2/2025), dikutip dari Antara.
Nurul menghargai aksi unjuk rasa sebagai sesuatu yang lumrah sebagai salah satu saluran bagi masyarakat menyampaikan aspirasi yang tidak dapat tersampaikan secara langsung.
Oleh karena itu, kata dia, aspirasi disampaikan melalui lapangan terbuka dengan jumlah massa aksi tertentu.
“Kami menghargai juga karena dalam sistem demokrasi, ya suara rakyat ini harus didengar begitu, dan kita tahu bahwa yang muncul di dalam suara rakyat adalah keresahan-keresahan,” tuturnya.
Meski demikian, anggota Komisi I DPR RI itu mengingatkan agar massa aksi tidak melakukan hal-hal destruktif.
“Demo itu ya wajar-wajar saja, kita juga jangan takut, jangan takut juga menyalurkan aspirasi, tetapi lakukan itu dengan cara-cara yang konstruktif ya, tidak kemudian anarkis,” ucapnya.
Menurut dia, tindakan anarkis dalam unjuk rasa dapat membawa pengaruh pada stabilitas politik hingga ekonomi.
“Kalau sampai anarkis ‘kan tidak hanya merusak segelintir, tetapi juga negara inilah. Artinya, stabilitas politik ‘kan berimbas pada stabilitas ekonomi gitu,” kata dia. {}