Berita Golkar – Suhu politik pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak, Kabupaten Indramayu, mulai memanas. Setidaknya, itu terlihat dari rencana koalisi dua partai besar penghasil suara, Partai Golkar dan PDI perjuangan.
Peluang keduanya untuk bergadung dalam pilkada 2024 Pilkada Kabupaten Indramayu pun semakin terbuka. Apalagi, setelah Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Indramayu Drs H Muhaemin MSi, menyampaikan pernyataannya terkait peluang koalisi dengan partai politik lain.
Dikatakan Muhaemin, pihaknya menyambut baik jika sejumlah partai politik bisa berkoalisi dengan Partai Golkar untuk Pilkada 2024 mendatang. Pernyataan tersebut membuka peluang partai berlambang beringin itu untuk berkoalisi dengan partai-partai non-koalisi pada Pilpres yang lalu.
Terkait dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan pada Pilkada Indramayu? Muhaemin tidak menampiknya. Anggota DPRD terpilih itu dengan tegas menjawab, kemungkinan itu bisa saja terjadi.
”Peluang berkoalisi PDIP-Golkar pada Pilkada Indramayu bisa saja terjadi. Apalagi, dinamika politik itu tak ada yang tidak mungkin,” katanya kepada wartawan di Indramayu, Selasa (21/5/2024).
Calon kuat ketua DPRD Kabupaten Indramayu periode 2024-2029 ini menjelaskan, peluang untuk berkoalisi PDIP dan Golkar itu bisa saja terjadi. Namun demikian, keputusan finalnya adalah wewenang Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.
“Ini tentunya juga akan melihat hasil survei dari masing-masing calon yang mendapat penugasan dari DPP Partai Golkar,” ujarnya.
Muhaemin menjelaskan, pada 2024, kebijakan DPP ini tidak membuka ruang kepada DPD untuk mengusulkan calon bupati (cabup). Akan tetapi sudah ada penugasan dari DPP yaitu sebanyak lima orang cabup.
Kelima orang di antaranya H Daniel Mutaqien, Hilal Hilmawan, H Bambang Hermanto, H Syaefudin dan H Yudi Rustomo yang juga Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Indramayu. “Yang jelas bisa saja Golkar menjadi orang nomor dua. Jika melihat hasil survei cabup yang mendapat penugasan dari DPP surveinya rendah,” tuturnya. n Agus Yulianto. {sumber}