Berita Golkar – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar DKI Jakarta membuka peluang kerja sama dengan partai di Koalisi Indonesia Maju untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
Sekretaris DPD Golkar DKI Jakarta, Basri Baco mengatakan, koalisi itu diperlukan untuk memenuhi syarat pencalonan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.
“(Soal sinyal koalisi), masih (ingin lanjut) ke koalisi 02. Itu Golkar, Demokrat, PAN, kalau ini saja sudah sangat cukup (untuk mengusung cagub dan cawagub),” ujar Baco di Puncak, Jawa Barat, Jumat (25/4/2024).
Sementara itu partai lain yang masuk dalam Koalisi Indonesia Maju, yakni Gerindra, PBB, PSI dan Gelora. Adapun merujuk Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota (UU Pilkada) Pasal 40, setiap partai politik atau gabungan bisa mendaftarkan gubernur, bupati, dan walikota dengan persyaratan perolehan paling sedikit 20 persen.
Pasal 40 ayat (1) UU Pilkada itu berbunyi “Partai politik atau gabungan partai politik dapat mendaftarkan pasangan calon jika telah memenuhi persyaratan perolehan paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau 25 persen (dua puluh lima persen) dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilihan umum angka Dewan Perwakilan Rakyat Daerah di daerah yang bersangkutan.
Namun, Baco belum bisa memastikan apakah kandidat Golkar yang nanti akan maju sebagai cagub atau dari partai lain yang masuk dalam koalisi. “Apakah Gerindra punya calon atau tidak? kita tak tahu. Apakah PAN ada atau tidak? bisa jadi Golkar sama Gerindra. Gerinda nomor satu atau golkar nomor satu, liat nanti,” kata Baco.
Partai Golkar sebelumnya tengah menggodok tiga nama kader yang menjadi bakal calon (bacalon) gubernur DKI. Nama Ridwan Kamil itu sebelumnya menjadi salah satu yang digadang bakal masuk bursa pencalonan gubernur DKI dalam Pilkada 2024. Adapun dua nama lain antara lain Ahmed Zaki Iskandar dan Erwin Aksa. Tetapi Erwin yang menjadi caleg dipastikan melenggang ke Senayan.
“Yang kedua dengan ada aturan bahwa caleg terpilih yang maju harus mundur ketika daftar menjadi calon kepala daerah. Maka Pak Erwin kayaknya agak banyak pertimbangan,” ucap Baco.
Dengan demikian, Baco mengatakan, besar kemungkinan Golkar akan mengusul Ahmed Zaki untuk bertarung dalam kontestasi politik di DKI Jakarta. “Sehingga kemungkinan besar tetap Ketua (DPD Golkar DKI) Zaki. Apakah nanti nomor satu (cagub) apa nomor dua (cawagub) DKI Jakarta lagi coba meramu,” ucap Baco. {sumber}