Berita Golkar – Partai Golkar Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai mematangkan persiapan menatap Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. Partai berlambang beringin itu mengumpulkan calon kepala daerah (cakada) se-NTB pada Sabtu (20/4/2024) di Mataram.
Sebagaimana diketahui, pada Pilkada Serentak 2024, NTB akan menggelar sebanyak 11 Pilkada. Satu pilkada untuk level provinsi dan 10 pilkada di level kabupaten/kota.
Tampak hadir Ketua Tim Pemenangan Pemilu Wilayah Bali, NTB dan NTT Partai Golkar yang juga anggota DPR RI dari Dapil NTB II Pulau Lombok, Sari Yuliati. Hadir pula Ketua DPD I Partai Golkar NTB yang juga Wali Kota Mataram Mohan Roliskana.
Tampak hadir lebih dahulu, Penjabat (Pj) Gubernur NTB yang juga masuk radar Partai Golkar untuk tampil di Pilgub NTB Lalu Gita Ariadi, kemudian Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri. Untuk bakal calon gubernur (bacagub) yang telah masuk radar Partai Golkar, hanya Eks Bupati Lombok Tengah Suhaili yang tampak tidak hadir.
Hadir juga Bupati Lombok Barat Sumiatun, Wakil Bupati Lombok Tengah Nursiah, Anggota DPRD NTB fraksi Partai Golkar yang juga Bacabup Lombok Tengah Achmad Fuaddi, dan sejumlah cakada Partai Golkar dari kabupaten/kota yang lain. Hadir pula seluruh Ketua DPD II Partai Golkar se-NTB.
Ditemui susai acara, Ketua DPD I Partai Golkar NTB Mohan Roliskana menjelaskan bahwa dalam pertemuan tersebut seluruh cakada Partai Golkar diberikan pemahaman perihal kerja-kerja politik yang mesti dilakukan beberapa bulan ke depan. Terutama dalam rangka mengerek elektabilitas personal.
Pertemuan tersebut, kata Mohan, merupakan konsolidasi internal awal bagi cakada Partai Golkar di NTB.
“Tadi seluruh cakada diberi arahan tentang tahapan awal menuju pilkada, ada kerja-kerja politik yang harus dilakukan, kemudian kami tadi ketemu LSI Denny JA. Ada isu-isu yang mesti disampaikan yang memang menjadi bagian tak terpisahkan dari proses pilkada,” ujar Mohan.
Mohan menuturkan Partai Golkar NTB sangat serius menatap Pilkada 2024. Seluruh kader yang telah diberi surat tugas untuk maju di Pilkada menurutnya punya mental petarung untuk memenangkan kontestasi. “Kami ingin leading semua, baik di posisi kepala daerah maupun wakil kepala daerah,” bebernya.
Lebih jauh, Mohan menyebut pihaknya akan melakukan tiga kali survei hingga bulan Juni mendatang. Setelahnya, hasil survei tersebut bakal diserahkan kepada DPP Partai Golkar sebagai dasar pengambilan keputusan menunjuk cakada di masing-masing daerah.
“Kami survei tiga kali, terakhir Juni. Hasil survei akan menjadi catatan cakada kami. Setiap kali survei ada evaluasi untuk para cakada,” jelasnya.
Ingin Golkar Kuasai NTB di Pilkada 2024
Sari Yuliati mengungkap tekad Partai Golkar untuk menguasai NTB di Pilkada Serentak 2024. “Sebetulnya kalau target DPP itu minimal kami menang 60 persen di seluruh Indonesia, di NTB kami ikut, kan itu minimal,” ujar Sari Yuliati, Sabtu.
Secara eksplisit, Sari juga mengungkap ada agenda besar untuk menguasai NTB di Pilkada 2024. Partai berlambang pohon beringin itu ingin menempatkan kadernya menjadi pimpinan eksekutif di semua daerah di NTB. Termasuk menjadi pimpinan di level provinsi.
Target tersebut beralasan. Pasalnya, pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, Partai Golkar menjadi partai pemenang di NTB. Golkar meraih 10 kursi DPRD NTB dari delapan dapil yang ada, dengan total raihan 479.010 suara. Angka ini terpaut sekitar 71 ribu dengan Gerindra di urutan kedua.
“Bismillah dan insya Allah kami ingin kuasai lagi NTB. Kami optimis di Pilgub. Tapi kami juga tetap target realistis dan proporsional, sesuai raihan di tiap kabupaten/kota,” tegas Sari.
Di ketahui, Sari Yuliati memimpin pertemuan dengan seluruh cakada dari Partai Golkar di Mataram. Dalam pertemuan tersebut, Sari memaparkan tahapan dan strategi bagi para cakada Partai Golkar untuk bertarung di Pilkada nanti. Termasuk juga pembekalan perihal mekanisme survei internal yang akan dilakukan Partai Golkar dalam beberapa bulan ke depan.
“Kami melakukan tahapan penentuan cakada tingkat II dan tingkat I. Tadi hadir semua yang sudah dapat surat tugas. Survei tiga tahap. 15-30 April, 15-30 Juni, 10-25 Agustus. Survei tahap ketiga ini cakada yang lengkap, bersama wakil dan parpol koalisi,” terang Sari.
Partai Golkar, kata Sari , engaku membuka diri kepada semua figur potensial yang ingin maju di Pilkada. Namun, pihaknya akan punya indikator penilaian statusnya sebagai kader atau non-kader, hingga hasil survei. “Golkar partai yang terbuka, siapapun WNI yang mau maju kita terbuka dengan catatan mereka mengikuti mekanisme. Pendaftaran dibuka bebas,” terang Sari. {sumber}