Berita Golkar – Wali Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Mohan Roliskana, menyatakan siap maju dan bertarung pada Pilkada 2024 yang digelar November mendatang.
“Untuk ke mana saya putuskan bertarung, itu soal nanti. Yang jelas saya akan bertarung di pilkada,” kata Mohan di Mataram, NTB, Selasa (26/3).
Meski secara eksplisit tak menyebut akan bertarung di pilkada provinsi atau pun kembali maju di Pilkada Kota Mataram untuk lanjut ke periode kedua, Mohan mengaku tak ingin terlalu terburu-buru memutuskan meskipun dorongan masyarakat menginginkannya untuk naik ke jenjang yang lebih tinggi.
Hal itu mengingat pula saat ini dirinya merupakan ketua partai politik, dan parpol yang dipimpinnya meraih suara terbanyak berdasar hasil pemilu 14 Februari 2024 lalu.
Belum lagi, berdasarkan surat tugas DPP Partai Golkar bahwa dirinya bersama Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri dan mantan Bupati Lombok Tengah Moh Suhaili harus maju di Pilkada Gubernur NTB 2024.
“Nanti kita lihatlah, karena ladang pengabdian itu di mana saja. Tentu dengan pertimbangan yang matang dan hasil survei pastinya,” ungkapnya.
Mohan menilai dinamika politik yang terjadi di lapangan semuanya masih serbadinamis. Oleh karena itu, kata Mohan, sebelum memutuskan untuk maju, banyak pertimbangan yang perlu dilihat sebagai tolok ukur untuk menentukan arah selanjutnya.
Apalagi untuk maju DPP Partai Golkar telah meminta setiap calon yang ingin maju harus melihat hasil survei. Sesuai arahan DPP, ada banyak lembaga survei yang direkomendasikan, tetapi keputusan diserahkan ke masing-masing calon untuk memakai yang mana.
“Akan tetapi, terkait lembaga survei ini nanti saya akan berbicara dengan calon kepala daerah untuk bersepakat menggunakan lembaga survei yang mana, baru kita putuskan pakai apa,” katanya.
Disinggung terkait koalisi partai apakah akan linier dengan koalisi nasional pada saat pilpres, Mohan menyatakan bahwa terkait koalisi tersebut bisa saja terjadi di daerah untuk pilkada. Namun, semua itu tergantung lagi kondisi dinamika politik yang ada di daerah.
Meski begitu, Mohan mengaku tidak menutup diri bahwa komunikasi dengan partai lain sudah juga dilakukan. Akan tetapi, pembicaraan tersebut bukan untuk mengerucutkan siapa calon kepala daerah. Melainkan, hanya sebatas silaturahmi untuk berdiskusi membuka cakrawala berpikir.
“Walaupun keinginan itu bisa paralel dengan pilpres, tetapi di daerah punya kalkulasi sendiri. Bagaimana membangun relasi dan mencocokkan kandidat calon kepala daerah. Harus banyak faktor yang dilihat. Itu pertimbangan kami dan itu bisa saja terjadi tergantung dinamika di daerah,” ungkap Mohan Roliskana. {sumber}