Berita Golkar – Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung Barat (KBB), Asep Miftah Sofwan mengatakan, sampai saat ini salah satu kader Partai Golkar yang juga anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Edi Rusyandi, mendapat mandat DPP Partai Golkar untuk maju sebagai Bakal Calon Bupati dalam ajang Pilkada Kabupaten Bandung Barat.
“Betul, surat tugas diberikan kepada Pak Edi Rusyandi dari DPP sekitar bulan Desember 2023,” kata Asep, saat dihubungi Rabu, 28 Februari 2024.
Asep menambahkan, pertimbangan Partai Golkar memberikan mandat kepada Edi Rusyandi karena dia dinilai sebagai kader partai yang cukup potensial dan dikenal oleh masyarakat Bandung Barat. Terlebih, Edi merupakan putra asli Kabupaten Bandung Barat. “Pertimbangannya karena memang di internal beliau paling potensial untuk calon kepala daerah di Bandung Barat,” katanya.
Meski demikian, Asep mengatakan Partai Golkar masih terbuka jika ada kader potensial lain yang ingin namanya masuk dalam bursa pencalonan Bupati Bandung Barat dari Partai Golkar.
“Sementara ini belum ada lagi figur lain selain Pak Edi Rusyandi. Tapi Golkar terbuka bagi figur siapa pun. Kalau pada akhirnya tahapan pilkada dimulai tidak ada lagi yang mendaftar berarti tidak ada lagi yang dipertimbangkan selain Kang Edi,” katanya.
Sementara itu, Edi Rusyandi mengatakan siap menjalankan mandat dari DPP Partai Golkar untuk maju dalam Pilkada Kabupaten Bandung Barat. “Saya mengalir saja, tidak terlalu berambisi. Kalau diberi tugas dari partai dan masyarakat menghendaki, ya, Bismillah,” kata Edi.
Edi mengatakan, Partai Golkar berpeluang untuk mencalonkan kadernya sebagai Calon Bupati Bandung Barat karena diprediksi mendapatkan kenaikan jumlah perolehan suara dan kursi keterwakilan di DPRD Kabupaten Bandung Barat.
“Partai Golkar di Bandung Barat ini kursinya berdasarkan hitungan sementara dimungkinkan naik 8 sampai 9 kursi dari 5 dapil. Awalnya kan, cuma lima kursi,” ucapnya.
Selain itu, Edi pun mendapatkan kenaikan perolehan suara untuk Partai Golkar di tingkat Provinsi. Kenaikannya tidak tanggung-tanggung bahkan hingga 250 persen lebih banyak dari perolehan suaranya di Pileg 2019 lalu. Jika pada Pileg 2019 lalu perolehan suara Edi mencapai 19.755 suara, pada Pileg kali ini Edi memperoleh suara di kisaran 72.219.
Jika nantinya melaju di Pilkada Kabupaten Bandung Barat, Edi mengaku mengusung semangat perbaikan pelayanan dasar untuk masyarakat Kabupaten Bandung Barat. Selain itu, dari sisi geografis keberadaan pusat pemerintahan yang berada di Kecamatan Ngamprah, kemudahan pelayanan kepada masyarakat di wilayah selatan masih jauh dari ideal.
“Pelayanan kepada masyarakat harus lebih diperbaiki ke depan kaitannya dengan manajemen dan tata kelola birokrasi di Pemkab Bandung Barat. Manajemennya juga jangan konvensional banget, harus lebih maju apalagi jangkauan wilayah Bandung Barat cukup luas,” tuturnya.
Edi pun berharap ke depan pencalonan dirinya sebagai Bupati Bandung Barat bisa memotivasi masyarakat ekonomi kelas bawah untuk tidak ragu memimpin jika merasa memiliki kemampuan. Dia yakin, semangat untuk melayani dan memimpin masyarakat tidak harus diukur dari materi.
“Saya jadi politisi, sekarang sebagai pejabat publik bukan lahir dari kelas sosial mapan. Saya bukan anak juragan atau anak pejabat tapi saya orang kampung. Kalau urusan memilih pemimpin ukuran selalu materi, sampai kapan masyarakat kelas sosial di bawah bisa naik kelas jadi pemimpin. Sementara masyarakat menengah bawah juga ada yang punya kompetensi, skill, punya kapasitas. Punya harapan untuk memimpin,” ucapnya.
Sementara itu tugas berat menanti Edi jika nanti maju dalam Pilkada KBB, Edi kemungkinan akan berhadapan dengan incumbent Hengky Kurniawan. Namun, selama ini baik Partai Golkar maupun PDI Perjuangan memang memiliki basis kuat di KBB. {sumber}