Berita Golkar – Perayaan HUT ke-61 Partai Golkar diwarnai dengan semangat kreativitas dan keberagaman ketika Anugerah Film Pendek Partai Golkar 2025 resmi mengumumkan 15 finalis terbaik yang terpilih dari lebih dari seratus karya yang masuk. Dalam sambutan pembukaannya, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Meutya Hafid, menegaskan bahwa ajang ini bukan hanya ajang perlombaan seni, tetapi juga ruang untuk merayakan jati diri bangsa.
Meutya pada kesempatan ini menyampaikan apresiasi khusus kepada dua dewan juri eksternal yang hadir, yakni Fauzan Zidni, produser film dengan rekam jejak karya yang diapresiasi di dalam dan luar negeri, serta Motulz Anto, sutradara dan penggerak komunitas kreatif yang telah lama menumpahkan dedikasinya bagi ekosistem seni tanah air.
Dalam pidatonya, Meutya turut menegaskan bahwa tema kemajemukan dan harmoni yang diangkat bukanlah pilihan yang dibuat secara seremonial. Namun tema ini menjadi cerminan dari perjalanan bangsa dan sejarah Partai Golkar yang termaktub di dalamnya.
“Tema ini dipilih khusus untuk memperingati HUT ke-61 Partai Golkar, karena ia adalah cermin perjalanan bangsa kita. Indonesia hadir sebagai rumah kebangsaan dengan keberagaman suku, budaya, keyakinan, dan cara pandang. Di tengah perbedaan itu, kita justru menemukan kekuatan untuk bersatu,” tutur Meutya Hafid.
Meutya juga menegaskan bahwa Partai Golkar, sesuai nilai yang tertanam dalam hymne partai, menempatkan Pancasila sebagai fondasi utama. Hal itulah yang menginspirasi Partai Golkar mengangkat tema kemajemukan dan harmoni dalam gelaran lomba film pendek ini.
“Golkar adalah pembela setia Pancasila. Karena itu, kemajemukan adalah komitmen yang terus digelorakan, terkhusus atas arahan Ketua Umum, Pak Bahlil Lahadalia, dalam menyambut HUT ke-61,” tambahnya.
Dari lebih dari seratus film yang masuk dari berbagai provinsi, bahkan yang terjauh datang dari Aceh keragaman perspektif menjadi kekuatan utama karya para peserta. Ada yang menampilkan persahabatan lintas agama, ada yang mengangkat inklusi sosial, ada pula yang merefleksikan harmoni dari sudut pandang keluarga maupun komunitas.
“Setiap karya menunjukkan bahwa kemajemukan selalu hidup melalui cara pandang yang berlapis. Itulah yang membuat seni menjadi begitu kaya,” ujar Meutya.
Di akhir sambutannya, Meutya mengajak seluruh sineas muda untuk terus menjadikan kreativitas dan teknologi sebagai pintu penyebaran nilai kebangsaan. “Gunakan karya untuk merawat toleransi, kemanusiaan, dan persatuan bukan sebaliknya,” pesannya.
Berikut Adalah Daftar 15 Finalis Lomba Film Pendek HUT ke-61 Partai Golkar:
- Karo: Simbol Harmoni di Puncak Negeri
- Kartini
- Perlon (Slametan/Kenduri)
- Pepayong
- Siji
- Ragam
- Tempat Tuhan Menyapa
- Labirin Perbedaan
- Kampung Pancasila
- Satu Pulau Banyak Cerita
- gra.tis
- Satu Meja
- Baur
- Fitri
- Tetangga
Acara ini menjadi penanda bahwa ruang kreativitas muda terus tumbuh dan semakin selaras dengan misi besar Partai Golkar dalam merawat harmoni, memperkuat toleransi, serta menjaga keutuhan bangsa melalui medium seni dan teknologi.
Dari 15 finalis tersebut diumumkan pula 5 film yang diumumkan sebagai pemenang kategori juara favorit. Ke-lima film tersebut adalah
- Kampung Pancasila
- Labirin Perbedaan
- Satu Pulau Banyak Cerita
- Ragam
- Tempat Tuhan Menyapa
Berikutnya ada 5 besar lomba film pendek Partai Golkar. Ke-lima film yang masuk 5 besar antara lain
- Pepayong – Juara I
- Siji – Juara II
- Karo: Simbol Harmoni di Puncak Negeri – Juara III
- Kartini – Juara Harapan Ke-1
- Perlon (Slametan/Kenduri) – Juara Harapan Ke-2
Selamat kepada para pemenang. Semoga dapat terus berkarya dan menginspirasi melalui karya. Acara ini menjadi penanda bahwa ruang kreativitas muda terus tumbuh dan semakin selaras dengan misi besar Partai Golkar dalam merawat harmoni, memperkuat toleransi, serta menjaga keutuhan bangsa melalui medium seni dan teknologi.













