Berita Golkar – Ketua PDK KOSGORO 1957 Sumatera Utara, Riza Fakhrumi Tahir (foto) mendukung Dr. H. Musa Rajekshah, S.Sos, M.Hum (Ijeck) dipilih kembali sebagai Ketua DPD Partai Golkar Sumut untuk periode yang kedua.
Menurut Riza, Ijeck sangat layak dipilih kembali memimpin Partai Golkar Sumut. Dia memenuhi syarat, yang melampaui prestasi Ketua-ketua Partai Golkar Sumut sebelumnya.
Jika obyektif, tidak ada yang menghalangi Ijeck untuk menjabat kembali. Regulasi di internal juga tidak melarang menjabat dua periode, apalagi jika yang bersangkutan punya PDDLT yang baik.
Pelaksanaan Musda Golkar provinsi, kabupaten dan kota, memang belum terjadwal. Tapi, biasanya paska Munas dilaksanakan Musda-musda, salah satu agendanya memilih ketua.
Meski belum ada jadwal dari DPP, Riza mengungkap wacana tentang Musda Golkar Sumut sudah mulai muncul. “Jika Musda dilaksanakan, saya mendukung Ijeck terpilih kembali karena dia memenuhi syarat PDDLT,” kata Riza, di Medan, Jumat (6/12/2024).
Riza mengungkap sudah mendampingi Ketua DPD Partai Golkar Sumut sejak dipimpin Alm HM. Effendi Ritonga di zaman Orba dan di era reformasi pada masa Alm H. Abdul Wahab Dalimunte tahun 1999 sampai terakhir 2019 menjabat Sekretaris di saat Plt. Ketua dijabat Ahmad Doli Kurnia Tandjung. Menurutnya, belum ada Ketua Golkar Sumut, yang prestasinya seperti Ijeck.
Selanjutnya Riza mengemukakan, tanpa mengurangi rasa hormat kepada para ketua yang pernah didampinginya, Riza bersaksi bahwa prestasi Ijeck melampaui prestasi para pemimpin Partai Golkar Sumut sepanjang reformasi. “Tidak ada seorangpun yang bisa membantah itu. Kita bicara pakai angka – angka dan jejak sejarah,” katanya.
Berprestasi
Menurut Riza, Ijeck berprestasi di zamannya, Alm Pak Wahab juga punya prestasi di zamannya. Alm Pak Wahab mampu memenangkan Pileg 2004 dalam suasana tekanan luar biasa.
Prestasi Pak Wahab, dia mampu melawan tekanan politik dan massa hingga akhirnya memenangkan Partai Golkar di awal reformasi. Perolehan Partai Golkar pada Pemilu 2004 sebesar 19 kursi.
Menurut Riza, yang juga Wakil Ketua Korbid Politik, Hukum dan HAM Partai Golkar Sumut, perolehan kursi pada 2004 tertinggi hingga Pemilu 2019, dan belum pernah menyamai perolehan 2004. Tapi, setelah 20 tahun, saat Ijeck memimpin Golkar, barulah rekor pencapaian kursi pecah dengan 22 kursi pada Pemilu 2024.
Politisi senior itu melanjutkan, perolehan kursi Golkar Sumut pada 2024 tertinggi sepanjang sejarah Pemilu era reformasi.
Kenaikannya dibanding Pemilu 2019 juga sangat spektakuler. Dari 15 kursi DPRD Sumut pada 2019, bertambah tujuh kursi pada 2024.
“Golkar menguasai 22 persen kursi DPRD. Perolehan kursi Golkar Sumut di bawah kepemimpinan Ijeck, melampaui target DPP Partai Golkar 20 persen. Golkar menjadi pemenang dan berhak menduduki kursi Ketua DPRD,” kata Riza.
Tidak itu saja. Ketua Bidang Organisasi Majelis Wilayah KAHMI Sumut ini juga mengungkap perolehan untuk DPRD kabupaten dan kota se Sumut, bertambah 24 kursi dari 184 kursi pada 2019 menjadi 208 kursi pada 2024.
Kursi DPR RI dari tiga Daetah Pemilihan Sumut, bertambah 100 persen, dari empat kursi pada 2019 menjadi delapan kursi pada 2024.
“Perolehan kursi Golkar di bawah kendali Ijeck, baik untuk DPR RI dan DPRD Sumut maupun kabupaten dan kota tertinggi sepanjang sejarah reformasi,” kata Riza.
Riza juga tidak mengabaikan hasil Pilkada 2024. Berdasarkan perhitungan cepat sejumlah lembaga survei, baik Pilkada Sumut maupun kabupaten dan kota se Sumut, Partai Golkar menang di 20 Pilkada.
Di antaranya 9 kader terpilih sebagai kepala daerah, dan 10 kader untuk wakil kepala daerah. “Target DPP Partai Golkar 60 persen kemenangan tercapai di Sumut,” ujarnya.
Kemenangan demi kemenangan yang diraih Partai Golkar Sumut, menurut Riza, sangat didukung oleh kondisi internal yang stabil dan pilihan kader untuk ikut berkompetisi.
“Sebagai bagian dari pemenangan ini, saya melihat Ijeck punya insting yang kuat dalam memilih kader untuk ikut berkompetisi, baik di Pileg maupun Pilkada. Seorang pemimpin memang harus punya modal insting yang kuat. Ijeck punya modal itu untuk memimpin Golkar di periode berikutnya,” kata Riza. {}