Pemimpin Umum Golkarpedia, Achmad Annama Dipercaya Bahlil Jadi Pengurus DPP Partai Golkar

Berita GolkarBahlil Lahadalia mengumumkan susunan pengurus DPP Partai Golkar periode 2024-2029 di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta pada Kamis (7/11/2024) sore. Diketahui, terdapat 158 nama pengurus DPP Partai Golkar periode 2024-2029 di bawah kepemimpinan Ketua Umum, Bahlil Lahadalia.

Yang menarik perhatian, dalam susunan pengurus DPP Partai Golkar yang dibacakan langsung oleh Bahlil Lahadalia terdapat nama Pemimpin Umum Golkarpedia, Achmad Annama. Ia ditunjuk oleh Bahlil Lahadalia untuk menduduki posisi Departemen Bidang Media dan Penggalangan Opini (MPO).

“Alhamdulillah, saya ucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan Ketua Umum, Bahlil Lahadalia. Insya Allah, kepercayaan ini akan saya manfaatkan seoptimal mungkin untuk memberikan sumbangsih terbaik bagi kerja-kerja bidang media dan penggalangan opini Partai Golkar,” sebut Achmad Annama kepada redaksi Golkarpedia pada Jumat (8/11/2024).

Posisinya yang strategis di bawah koordinasi Ketua Bidang MPO, Nurul Arifin dan Sekretaris Bidang MPO, Dara Nasution membuat Annama yakin mampu memberi warna baru terhadap fungsi serta tugas bidang Media dan Opini DPP Partai Golkar. Mengingat MPO merupakan ujung tombak dari penyampaian informasi partai secara kelembagaan kepada masyarakat.

“Bidang MPO memiliki peran strategis sebagai ujung tombak yang membentuk perspektif masyarakat terhadap Partai Golkar. Tantangannya pun luar biasa besar di tengah perkembangan teknologi dan digitalisasi dewasa ini. Karena itu pendekatannya akan dilakukan secara efektif, targetnya agar Partai Golkar makin dikenal dan terkenal secara positif di kalangan anak muda, khususnya milenial dan Gen Z,” tutur Annama.

Mengenai bagaimana pendekatan yang dimaksud, Annama menjelaskan bahwa Partai Golkar memiliki pasar dan potensi besar untuk bisa menguasai informasi di bidang politik. Jika mengutip data Litbang Kompas pada Mei 2023, Partai Golkar menjadi partai politik terpopuler dengan tingkat keterkenalan mencapai 86 persen.

“Potensi ini yang harus mampu kita optimalkan untuk kebutuhan elektoral. Saya juga berpendapat faktor elektoral sebuah partai haruslah dibangun dan dipelihara. Caranya, kita harus maksimalkan pemberitaan positif mengenai kiprah para kader Partai Golkar baik di eksekutif maupun legislatif, sehingga masyarakat tahu bahwa kader partai ini selalu bekerja untuk masyarakat,” pungkas Achmad Annama. {redaksi}