Berita Golkar – Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartanto menyampaikan bahwa saat ini kondisi Bulog per tanggal (2/11) memiliki stok 1.442.945 ton cadangan pangan dan penyaluran bantuan pangan di bulan september 94,95 persen, Oktober 94,89 persen, November 18,45 persen, dan masih ada bulan Desember yang akan datang.
Airlangga Hartarto menambahkan jika di bulan september dan Oktober masing-masing yang tersalurkan sekitar 201 ribuan ton, kemudian ia berkata jika Bulog ada kebutuhan tambahan anggaran untuk tahap pertama butuh sekitar biaya 7,9 triliun, tahap kedua 8,4 triliun, dan ada tambah terkait untuk distribusi dan yang lain sebesar 2,8 triliun.
Jika dijumlahkan Bulog membutuhkan tambahan anggaran sekitar 19 triliun, Airlangga Hartarto kembali menyampaikan jika hal tersebut merupakan arahan dari Presiden Jokowi bahwa Menteri Keuangan untuk segera melunasi tagihan Bulog yang sudah terakumulasi sebesar 16 triliun.
“Dari bulog ada kebutuhan tambahan anggaran yaitu untuk tahap pertama itu butuhnya biaya sekitar 7,9 triliun, kemudian tahap kedua 8,4 triliun, dan ada tambahan terkait dengan untuk distribusi dan yang lain sebesar 2,8 triliun,” kata Airlangga Hartarto pada keterangan Pers Menko Perekonomian yang diunggah di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (6/11).
“Jadi ada 19,1 triliun yang tadi disarankan Bapak Presiden bahwa menteri keuangan diminta untuk segera melunasi tagihan bulog yang sudah terakumulasi sebesar 16 triliun,” tambahnya.
Ia kemudian menyampaikan terkait intensif yang bisa diberikan terutama untuk pembebasan BEA masuk beras, ia menyebut jika sudah diketahui bersama bahwa pembebasan BEA masuk dengan tarif spesifik 450 kg akan ditanggung oleh pemerintah.
“Tadi juga dibahas terkait dengan insentif yang bisa diberikan terutama untuk pembebasan biaya masuk beras, kita sudah ketahui bersama bahwa pembebasan biaya masuk dan tarif spesifik 450 kilo, ini kita lakukan insentif berupa BEA masuk akan ditanggung oleh pemerintah,” ujarnya.
Ketua Partai Golkar itu berkata jika nanti Badan Pangan akan menyiapkan hal tersebut untuk BMDTP yang akan nanti diberikan oleh Kementerian Keuangan.
Katanya, tadi juga membahas untuk bantuan pangan di tahun 2024 dimana Presiden Joko Widodo sudah setuju jika di tahun depan akan diberikan di bulan Januari sampai dengan bulan Juni.
Ia menyampaikan jika beras akan diberikan sebesar 10 kg untuk 22.004.077 keluarga penerima manfaat dan juga untuk bantuan stunting terhadap 1446089 KRS dari data BKKBN, bantuan stunting sebesar 446,2 milyar/kuartalnya jadi totalnya sekitar 892 milyar di semester pertama tahun depan.
“Beras akan diberikan sebesar 10 kg untuk 22.004.077 keluarga penerima manfaat dan juga untuk bantuan stunting terhadap 1446089 KRS dari data BKKBN, bantuan stunting sebesar 446,2 milyar/kuartalnya jadi totalnya sekitar 892 milyar di semester pertama tahun depan” tutupnya. {sumber}