Berita Golkar – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Emanuel Melkiades Laka Lena memaknai 27 tahun reformasi dengan memberi imperatif moral: Aktivis Jangan Menyerah! Aktivis tidak boleh berputus asa!
Hal ini disampaikan Melki dalam Sarasehan Aktivis Lintas Generasi, Memperingati Reformasi 1998 bertema “Dari Demokrasi Politik Menuju Transformasi Demokrasi Ekonomi” yang digelar di Hotel Luwansa, Jakarta, Rabu (21/5/2025)
“Kembali ke daerah setelah menjadi anggota DPR RI memang membawa tantangan tersendiri. Di daerah memang agak berbeda di tengah kebijakan efisiensi. Kendati demikian, ada banyak peluang yang bisa kita optimalkan,” ujar Melki, dikutip dari TeropongNews.
Menurut Melki, Presiden Prabowo melalui semua kebijakan ekonomi memprioritaskan rakyat. Dua dari banyak kebijakan itu terefleksi dalam program makan bergizi gratis (MBG) dan koperasi desa merah putih (Kopdes MP).
Melki menyatakan, di NTT, MBG mulai memberi dampak pada ekonomi masyarakat lokal. Ada gerakan pemberdayaan yang nyata di masyarakat bawah, seperti penyerapan tenaga kerja di dapur-dapur.
Kopdes MP, kata Melki, juga akan memberi dampak positif bagi ekonomi rakyat. Kopdes MP mampu menyelamatkan masyarakat dari jerat rentenir dan petugas koperasi harian.
Melki menjelaskan, ke depan NTT akan memaksimalkan semua potensi yang ada untuk bertumbuh dan berkembang. Gubernur sebagai tanda kehadiran pemerintah pusat di daerah akan terus menghidupkan semua potensi dalam sistem kerja kolaboratif dan transformatif.
“Sebagai aktivis, kita terbiasa dengan banyak perubahan yang mendadak. Apapun kondisinya, aktivis tidak boleh menyerah dan berputus asa! Kami di NTT ingin menyongsong masa depan penuh harapan. Kami tetap menghidupkan semangat reformasi,” tegas Melki.
Sarasehan aktivis lintas generasi ini dihadiri oleh sejumlah tokoh seperti Hariman Siregar, Rocky Gerung, Robertus Robert, Masinton Pasaribu dan lain-lain. “Struktur dan aktor politik perlu dilihat secara baru dan segar untuk melanjutkan ke-Indonesia-an kita,” jelas Robertus Robert. {}