Berita Golkar – Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhanas RI) , TB Ace Hasan Syadzily menekankan peran strategis Kamar Dagang dan Industri ( Kadin ) Indonesia dalam menjaga ketahanan ekonomi nasional. Menurutnya, dunia usaha adalah penggerak ekonomi yang juga harus memiliki komitmen kuat pada nilai kebangsaan.
“Bangsa yang maju adalah bangsa dengan ideologi kebangsaan yang kuat. Pemahaman geopolitik global yang dinamis sangat memengaruhi situasi ekonomi. Karena itu, dunia usaha harus memperkuat kekuatan domestik agar tercipta lapangan kerja dan ekosistem usaha yang sehat,” ungkap Ace dalam Retret Kadin yang digelar di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (10/8/2025), dikutip dari SindoNews.
Ace menyebut bahwa Kadin Indonesia menjadi salah satu elemen kunci dan strategis bagi upaya nasional untuk mendorong Indonesia Emas 2045. Ia menekankan pentingnya penguatan ketahanan ekonomi yang berlandaskan rasa kebangsaan dan patriotisme di tengah ketidakpastian geopolitik global.
“Saya sampaikan bahwa salah satu kekuatan bangsa kita ini adalah kalau kita mau mengintegrasikan dalam satu visi yang sama, menuju tujuan nasional kita,” pungkas Ace.
Sebagai informasi, Kadin Indonesia menggelar retret selama 4 hari hingga Minggu, 10 Agustus 2025. Masa retret dimanfaatkan oleh 230 anggota Kadin se-Indonesia untuk memperkuat semangat Indonesia Incorporated (Inc) atau semangat gotong royong.
Hal ini dilakukan untuk bersama-sama mendukung visi besar Presiden dan program pemerintah dalam mewujudkan laju pertumbuhan ekonomi 8%, kemandirian bangsa, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Para peserta Retret Kadin tidak hanya diberikan materi tentang upaya meningkatkan investasi dan perdagangan, kedaulatan energi dan pangan, program pemerintah dan peluang bagi partisipasi anggota Kadin, melainkan juga kondisi geopolitik yang kian dinamis dan rumit, wawasan kebangsaan, dan pentingnya menjadi pengusaha pejuang yang menghayati nilai Pancasila, khususnya sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Adapun materi diisi oleh berbagai narasumber di antaranya Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin, Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan RI Letnan Jenderal TNI (Purn) Lodewijk Freidrich Paulus serta Gubernur Lemhannas RI TB Ace Hasan Syadzily. {}