Berita Golkar – Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Pilar Saga Ichsan mendorong para guru ngaji di wilayahnya untuk berinovasi. Hal tersebut penting dilakukan guna mengikuti perkembangan zaman yang sudah bergeser ke era digitalisasi.
Hal tersebut diungkapkan Pilar saat menghadiri kegiatan fasilitas penguatan guru ngaji yang berlangsung di Kecamatan Ciputat Timur, Selasa (3/12/2024).
“Kalau di masa lalu, belajar mengaji adalah kewajiban mutlak. Tapi sekarang, metode pengajaran harus menyesuaikan dengan zaman. Anak-anak perlu pendekatan yang kreatif dan menyenangkan agar tertarik belajar Al-Qur’an,” ungkap Pilar, dikutip dari Tangsel Pos.
Dengan tuntutan zaman ini, kata Pilar, para guru ngaji kini dipaksa untuk melek teknologi. Layaknya pisau bermata dua, teknologi tak hanya menghadirkan sisi negatif. Namun sebaliknya, bisa dimanfaatkan menjadi wadah pendukung dalam metode pengajaran mengaji ini.
“Misalnya jika memang berhalangan, bisa mengaji secara virtual tanpa tatap muka. Jadi memang saat ini kita didorong untuk dapat memanfaatkan teknologi ini sebagai metode mengaji,” terangnya.
Selanjutnya di saat yang bersamaan, Pilar menekankan pentingnya edukasi yang mendalam perihal nilai-nilai keagamaan terhadap anak dalam kehidupan modern saat ini.
“Peran guru ngaji sangat penting dalam membangun generasi religius, sebagai bagian dari visi Tangerang Selatan yang cerdas, modern, dan religius,” tutur Pilar.
Senada dengannya, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Kota Tangsel, Rizqiyah menyebut, saat ini tercatat ada sekitar 3.500 guru ngaji yang terdaftar.
Sebagai bentuk perhatian, kini Pemkot telah memberikan insentif kepada ribuan guru ngaji tersebut. Pasalnya, keberadaan guru ngaji telah berjasa dalam menjaga generasi muda di Tangsel untuk tetap memegang nilai keagamaan.
“Kami berkomitmen meningkatkan kualitas guru ngaji, tidak hanya melalui insentif, tetapi juga pelatihan dan pembinaan yang intensif,” pungkasnya. {}