Berita Golkar – Efisiensi di lingkungan Aparatur Sipil Negara (ASN) kembali menjadi perbincangan, seiring dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kinerja dan meminimalkan pemborosan anggaran.
Terkait dengan efisiensi di lingkungan pemerintahan daerah, khususnya di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih belum terasa.
Bukan tanpa alasan, efesiensi yang saat ini sedang diterapkan di kementerian belum mulai diterapkan di tingkat pemerintahan daerah.
Hal ini disampaikan wakil wali kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan bahwa Pemkot masih menunggu arahan resmi dari kementerian dalam negeri.
“Inikan baru di Kementerian ya, nanti, belum ada arahan surat instruksi dari kemendagri untuk ke (pemerintah) daerah,” ucap Pilar Saga Ichsan saat ditemui di Gedung Pemkot Tangsel, Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (7/2/2025), dikutip dari Tribun Tangerang.
Pilar menjelaskan bahwa di tingkat kementerian, efisiensi anggaran sudah mulai diterapkan dan diukur berbeda dengan pemerintah daerah.
“Jadi kita belum tau berapa persen dan sebagainya. Tapi kalau di kementerian memang sudah berjalan, seperti itu,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Walikota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie menegaskan bahwa tim anggaran daerah telah diminta untuk segera mempersiapkan langkah-langkah yang diperlukan dalam rangka implementasi efisiensi anggaran tersebut.
“Saya sudah meminta kepada tim anggaran pemerintah daerah untuk melakukan persiapan persiapan dalam rangka efisiensi itu, sambil menunggu surat arahan dari kementerian dalam negeri,” kata Benyamin di Serpong, Tangerang Selatan, dikutip Kamis (6/2/2025).
Kata Benyamin, pihaknya akan melakukan efisiensi anggaran hingga 40 persen. Salah satunya, yaitu dengan memangkas anggaran perjalanan dinas dan seremonial.
Menurutnya, anggaran perjalanan dinas akan dipangkas hingga 40 persen, yang diperkirakan bisa menghemat sekitar Rp 200 miliar.
Meskipun demikian, angka tersebut masih bersifat perkiraan dan belum mencakup total keseluruhan anggaran yang akan diefisienkan.
“Itu belum total semuanya ya karena belum diitung, tapi itu angka sementara setelah saya dapat laporan sebesar Rp200 miliar yang bisa diefisienkan,” kata Benyamin.
“Saya belum bisa menyebutkan sampai berapa, tapi maksimal saja,” tuturnya lagi.
Lebih lanjut, dana hasil efisiensi tersebut rencananya akan dialokasikan untuk membiayai program-program yang sudah berjalan atau dialihkan ke pos belanja tidak terduga.
“Nanti ada arahan dari surat kementerian dalam negeri, tapi paling tidak untuk membiayai program kita yang sudah ada sekarang ini, atau disimpan di belanja tidak terduga,” pungkasnya. {}