Berita Golkar – Rumor mengenai nama Bahlil Lahadalia untuk menenduduki posisi Ketua Umum Partai Golkar setelah ditinggal Airlangga Hartarto kian berhembus kencang. Pengurus DPP Partai Golkar bahkan mengamini banyaknya aspirasi di internal partai yang menginginkan Bahlil menjadi ketua umum Golkar.
Jalan Bahlil untuk menjadi Ketua Umum Golkar diprediksi bakal mulus. Sebab Agus Gumiwang Kartasasmita yang ditunjuk menjadi Plt Ketua Umum Partai Golkar melalui rapat pleno Selasa malam, 13 Agustus 2024, menegaskan tidak akan maju dalam pemilihan ketua umum Golkar pada Munas akhir Agustus nanti.
Sinyal kuat Bahlil akan memimpin Partai Beringin sebelumnya sudah dibocorkan Ketua Dewan Pembina Bapilu Partai Golkar Idrus Marham. Idrus mengklaim dukungan kepada Bahlil telah disampaikan sekitar 34 DPD Golkar di seluruh wilayah Indonesia.
Lepas dari kontroversi mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar, dalam sejarahnya jabatan Ketua Umum Partai Golkar kerap dipegang oleh tokoh yang juga menduduki posisi strategis di pemerintahan. Kriteria ini, saat ini ada pada sosok Bahlil.
Guncangan yang dialami Golkar pasca pengunduran diri Airlangga Hartarto mempertebal pola pergantian kepemimpinan di pucuk Partai Beringin yang selalu berubah dalam situasi tidak wajar.
Airlangga misalnya, ia menjadi Ketum Golkar pada 2017 karena Ketua Umum Golkar sebelumnya yakni Setia Novanto tersangkut kasus hukum. Setia Novanto pun demikian. Setia Novanto menjadi Ketua Umum Golkar buah dari Munaslub buntut konflik Golkar antara Abu Rizal Bakrie dengan Agung Laksono. Demikian halnya dengan Akbar Tanjung yang terpilih menjadi Ketua Umum Golkar melalui Munaslub pada 1998. {sumber}