MDI  

PP AMMDI Dukung Usulan Fraksi Partai Golkar DPR RI: Pesantren Layak Dapat 20 Persen Dana Pendidikan dari APBN

Berita GolkarSekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Angkatan Muda Majelis Dakwah Islamiyah (PP AMMDI) Agus Effendi menyatakan dukungan penuh terhadap usulan Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI M. Sarmuji yang mendorong agar lembaga pendidikan pesantren mendapat alokasi dana pendidikan sebesar 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Menurut Agus, pesantren selama ini menjadi pilar penting dalam pembangunan karakter dan moral bangsa. “Pesantren bukan hanya lembaga pendidikan agama, tetapi juga pusat pemberdayaan umat dan penggerak ekonomi masyarakat. Karena itu, dukungan alokasi 20 persen APBN menjadi sangat penting agar pesantren terus tumbuh dan berkontribusi dalam membangun Indonesia yang lebih maju dan berkeadilan,” ujarnya.

Agus menilai, selama ini pesantren telah memainkan peran strategis dalam membentuk generasi yang berakhlak, mandiri, dan berdaya saing. Namun, dukungan negara dalam bentuk pendanaan yang proporsional masih perlu diperkuat agar pesantren tidak tertinggal dibanding lembaga pendidikan umum.

Usulan Fraksi Partai Golkar ini, kata Agus, sejalan dengan semangat pemerataan pendidikan nasional. Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI, M. Sarmuji sebelumnya menegaskan pentingnya memasukkan pendidikan keagamaan seperti pesantren dalam revisi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas).

“Fraksi Partai Golkar mendukung penuh agar pendidikan keagamaan seperti pesantren masuk dalam revisi UU Sisdiknas. Ini penting supaya pondok pesantren juga mendapatkan hak pendanaan dari APBN sebesar 20 persen, sama seperti lembaga pendidikan lainnya,” kata Sarmuji di Jakarta, dikutip dari Antara, Senin (13/10/2025).

PP AMMDI menilai, alokasi 20 persen dana APBN bagi pesantren akan berdampak luas bagi penguatan kualitas pendidikan Islam. Dana tersebut dapat digunakan untuk pembangunan sarana dan prasarana seperti ruang belajar, asrama, perpustakaan, hingga laboratorium.

Selain itu, peningkatan kapasitas guru dan tenaga pendidik juga bisa dibiayai dari anggaran negara, sehingga pesantren mampu melahirkan lulusan yang menguasai ilmu agama sekaligus ilmu pengetahuan modern.

Tak hanya itu, dana APBN juga dapat memperkuat program-program pemberdayaan di pesantren, seperti pelatihan kewirausahaan santri, digitalisasi sistem pendidikan, dan pendampingan ekonomi berbasis komunitas. Langkah ini akan memperkuat kemandirian pesantren sekaligus menggerakkan ekonomi masyarakat di sekitarnya.

Sebagai organisasi kepemudaan Islam, PP AMMDI menegaskan siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam memperkuat ekosistem pesantren. Sinergi itu diwujudkan melalui kegiatan dakwah sosial, pelatihan ekonomi kreatif bagi santri muda, dan pendampingan kelembagaan bagi pesantren di berbagai daerah.

“Kami percaya bahwa kolaborasi antara pemerintah, pesantren, dan organisasi kepemudaan Islam akan melahirkan generasi yang religius, produktif, dan cinta tanah air. Pesantren kuat, bangsa bermartabat,” tegas Agus Effendi.

Leave a Reply