Berita Golkar – Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) menggelar Rapat Pleno Kedua Pengurus Pusat di Ballroom Sasono Mulyo 3, Hotel Le Meridien, Jakarta, yang dihadiri Ketua Umum, Hetifah Sjaifudian, Sekretaris Jenderal Tati Noviati, Bendahara Umum, Adde Rosi Khoerunnisa, beserta jajaran pengurus pusat lainnya.
Agenda utama rapat kali ini adalah pembahasan dan penetapan Tata Kerja KPPG, sebagai pedoman dalam menjalankan program organisasi secara terstruktur, efektif, dan sinergis.
Rapat Pleno ini merupakan bagian dari upaya konsolidasi dan penguatan kelembagaan KPPG agar lebih responsif terhadap isu-isu strategis perempuan, terutama dalam menghadapi dinamika sosial, politik, dan kebijakan nasional. Tata Kerja yang dibahas meliputi pembagian tugas antar bidang, mekanisme koordinasi internal, pola pelaporan, serta prosedur pelaksanaan program kerja organisasi.
Dalam sambutannya dikutip Golkarpedia, Ketua Umum KPPG Hetifah Sjaifudian, menegaskan pentingnya keseragaman gerak dan langkah antar pengurus agar visi besar KPPG sebagai kekuatan perempuan Partai Golkar dapat tercapai secara maksimal.
“Tata kerja ini bukan sekadar dokumen administratif, tetapi menjadi fondasi yang mengatur ritme kerja kita sebagai organisasi perempuan yang dinamis dan progresif. Dengan tata kerja yang jelas, kita dapat lebih fokus menjalankan misi organisasi dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Hetifah yang juga Ketua Komisi X DPR RI ini.
Selain membahas tata kerja, pada rapat pleno juga disampaikan terkait Bidang Media Pembentukan Opini (MPO) oleh Wakil Ketua Bidang VI Ibu Sekarwati. Rapat juga menjadi forum evaluasi kegiatan dan merancang strategi komunikasi di media sosial yang lebih baik, penguatan kaderisasi, serta program pemberdayaan perempuan di tingkat nasional hingga daerah.
Dengan terlaksananya Rapat Pleno Kedua ini, KPPG semakin meneguhkan komitmennya untuk menjadi organisasi perempuan politik yang solid, transparan, dan mampu berkontribusi nyata dalam pembangunan bangsa, khususnya dalam memperjuangkan hak dan peran strategis perempuan Indonesia.
Acara ditutup dengan penandatanganan Tata Kerja oleh Tim Perumus, yang langsung disahkan dan akan segera disosialisasikan. {}