Berita Golkar – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menilai, paket stimulus ekonomi yang diluncurkan pemerintah, sebenarnya ditujukan salah satunya untuk menstabilkan performa UMKM.
“Kalau diperhatikan, program ini didorong untuk mengamankan stabilitas pergerakan tumbuh kembang UMKM. Mulai dari insentif PPh 0,5 persen, lalu pengelontoran uang Rp200 triliun yang nantinya akan dinikmati oleh UMKM,” ujar Maman dalam keterangannya, Kamis (18/9/2025), dikutip dari Sinpo.
Maman menjelaskan, konteks pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang, selalu linier dengan pertumbuhan jumlah wirausahanya.
“Kalau diperhatikan, narasi pajak hampir tidak pernah dimunculkan oleh Menteri Keuangan. Jadi yang sekarang didorong oleh Menteri Keuangan itu adalah sektor-sektor produktif yang bisa menstimulus pertumbuhan ekonomi,” katanya.
Namun, berdasarkan data Forum Kajian Pembangunan (FKP) tahun 2020, dari 81 persen pemuda yang berminat menjadi wirausaha, hanya 8 persen yang sudah memiliki bisnis. Untuk itu, Maman mengajak para mahasiswa mengambil bagian menjadi wirausaha dan membuka lapangan kerja.
“Pemuda adalah insan yang kreatif, kalian punya kesempatan untuk berkreasi dan yang terpenting dari menjadi pengusaha adalah membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas. Bahkan secara tidak langsung juga memberi dampak bagi pertumbuhan ekonomi,” katanya.
Maman memberikan contoh Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih yang berlandaskan ekonomi kerakyatan, selaras dengan program perluasan lapangan kerja dan memiliki hubungan mutualisme dengan UMKM.
“Koperasi Desa Merah Putih akan menjadi agregator dan di situ UMKM bisa bergerak untuk memasarkan produk-produknya, termasuk memperluas lapangan kerja. Jadi, saya pikir prinsip ekonomi kerakyatan yang diusung oleh Presiden Prabowo simbolisasinya selain koperasi, ada juga UMKM,” katanya. {}