Profil Wihaji, Sosok Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Kabinet Prabowo Dari Partai Golkar

Berita GolkarSosok Wihaji jadi salah satu dari 8 politisi Partai Golkar yang diproyeksikan menduduki jabatan menteri di Kabinet Pemerintahan Prabowo. Proyeksi itu semakin jelas seiring kehadiran Wihaji di kediaman pribadi Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta pada Senin (14/10).

Wihaji yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar dikenal sebagai figur yang memiliki reputasi luas di kancah politik nasional. Meski begitu, Wihaji mengawali tapak karir politiknya dari level paling bawah.

Wihaji lahir pada 22 Agustus 1976 di Sragen, Jawa Tengah. Dia juga merupakan cucu dari salah satu Abdi Dalem Mangkunegaran Solo. Terkait latar belakang pendidikan, Wihaji menyelesaikan pendidikan S1 bidang Pendidikan Agama Islam di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, sebelum melanjutkan studi S2 di bidang Manajemen Lingkungan di Universitas Negeri Jakarta.

Karir politik Wihaji dimulai ketika ia menduduki posisi sebagai staf ahli anggota DPR RI dari Partai Golkar, yakni Kahar Muzakir. Sejak itu karirnya makin moncer. Wihaji juga pernah menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.

Selanjutnya, pada tahun 2014, Wihaji berusaha meraih peluang dengan mencalonkan diri sebagai anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil, dan ia gagal untuk lolos dalam pemilihan tersebut. Meskipun demikian, Wihaji tetap aktif dalam politik dan terus mengembangkan karirnya di Partai Golkar.

Wihaji lantas mencoba kembali peruntungannya di dunia politik dengan mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Batang pada 2017 sebagai calon bupati. Usaha tersebut membuahkan hasil, dan Wihaji berhasil terpilih sebagai Bupati Batang untuk periode 2017-2022, berpasangan dengan Suyono.

Kinerja Wihaji selama menjabat sebagai Bupati Batang layak mendapat apresiasi, khususnya dalam sektor perekonomian. Melalui program pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), ia berhasil menarik investasi dari dua perusahaan besar asal Korea Selatan dan Swiss.

Saat bertemu Prabowo di rumah pribadinya, Wihaji mengaku membahas beberapa persoalan, antara lain isu stunting dan program keluarga berencana. Wihaji juga menyatakan bahwa dengan populasi yang sangat besar, diperlukan upaya untuk menciptakan generasi emas yang dimulai dari hulu hingga hilir.

Berdasar informasi yang diterima, Wihaji akan ditempatkan sebagai Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Latar belakang serta kapasitasnya yang pernah menjadi kepala daerah dirasa pas untuk menduduki posisi ini. Keberadaan Partai Golkar yang mengakar di setiap daerah juga akan mampu menyokong Wihaji dalam melaksanakan tugasnya. {redaksi}