Berita Golkar – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi telah kembali dari misi dagang di Negara Vietnam selama 5 hari. Hasil kunjungan ini, Arinal membawa ‘oleh-oleh’ untuk kemajuan ekonomi Lampung.
Arinal mengajak Negara Vietnam untuk kerjasama dalam pengembangan pangan. Terutama dalam budidaya lobster dan kopi robusta. Menurut Arinal, Vietnam saat ini sangat maju dalam penerapan teknologi pangan. Padahal 15 sampai 20 tahun lalu mereka yang datang berguru ke Indonesia.
“Saya ke Vietnam untuk melihat beberapa komoditi yang mereka punya dan memang kemampuannya tinggi. Kopi mereka nomor 2 di dunia, beras mereka juga nomor 2. Komoditi perikanan lobster nomor 1 dunia,” kata Arinal kepada awak media di Hotel Golden Tulip, Rabu (29/11/2023).
Arinal mengatakan, pengembangan kopi di Vietnam jauh lebih maju ketimbang di Indonesia. Rata-rata hasil produksi kopinya bisa mencapai 7 ton per hektare.
Sementara di Lampung kata Arinal masih di bawah 1 ton per hektare. Maka teknologi pangan yang sudah sukses di Vietnam harus bisa diterapkan di Lampung.
“Mereka produksi tinggi karena menerapkan teknologi yang bagus. Hasil kopi kita masih di bawah 1 ton karena kita tanamnya di dalam kawasan hutan. Ini yang harus kita ubah agar nanti mereka (petani) bisa menanam di lahan mereka dan bisa menerapkan teknologi terbaru,” kata Arinal.
Untuk itu Arinal mengajak Negara Vietnam kerjasama untuk mengembangkan komoditas kopi di Lampung. Terutama untuk menghasilkan bibit unggul yang bisa tumbuh di dataran rendah.
“Memang Robusta itu di ketinggian 800 meter. Tapi dengan bibit yang mereka dapatkan itu sudah bisa ditanam di bawah ketinggian 400 meter. Itu yang sedang saya kerjasamakan,” jelasnya.
Sementara untuk lobster, Arinal juga mengajak kerjasama dalam pengembangan benih untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri.
“Mudah-mudahan mereka bersedia untuk pengembangan lobster di Lampung untuk kebutuhan dalam negeri. Tapi kita akan legalkan untuk kebutuhan dunia,” tutupnya.
Sebelumnya Gubernur Arinal dan rombongan Pemprov Lampung menggelar misi dagang dan studi komparatif pada bidang pertanian, perdagangan di Vietnam.
Selama 5 hari, rombongan Gubernur mendatangi kantor-kantor pemerintah setempat. Di antaranya Kementerian Pertanian dan Pengembangan Pedesaan, Kementerian Industri dan Perdagangan, National Innovation Center, Smart Farming Facility, dan Coffee Farm.
Vietnam dipilih sebagai tempat misi dagang karena banyak kesamaan dengan Lampung. Dengan komoditi andalan seperti beras, kopi robusta, lada hitam dan lain-lain. {sumber}