Berita Golkar – Kinerja ekspor harus didorong agar stabilitas cadangan devisa terjaga. Dengan laju ekspor yang meningkat maka meningkatkan kinerja surplus neraca perdagangan yang akan berujung pada peningkatan masuknya dana asing dan kenaikan jumlah devisa.
“Pemerintah perlu terus memaksimalkan PP Nomor 36 Tahun 2023 tentang Devisa Hasil Ekspor (DHE) dari Sumber Daya Alam, guna mendorong penempatan devisa ke dalam negeri,” ucap Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar Puteri Anetta Komarudin saat dihubungi pada Kamis (10/10/2024).
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) cadangan devisa turun menjadi US$ 149,9 miliar pada September 2024 dari posisi Agustus 2024 yang sebesar US$ 150,2 miliar. Perkembangan cadangan devisa dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Posisi cadangan devisa pada akhir September 2024 setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
“Jumlah ini juga masih di atas standar kecukupan secara internasional sekitar 3 bulan impor. Sekaligus, masih memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga stabilitas perekonomian domestik,” tutur Puteri dikutip dari Investor.
Pada saat yang sama BI juga harus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, supaya mencegah cadangan devisa yang berpotensi tergerus untuk langkah-langkah intervensi rupiah. Dia memperkirakan kondisi stabilitas cadangan devisa tetap terjaga seiring dengan ekspektasi suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau The Fed yang menurun.
Bahkan, BI memperkirakan The Fed bisa menurunkan hingga 3 kali pada tahun ini, dan 4 kali pada tahun depan. “Dimana, hal ini berpotensi mendorong aliran masuk modal asing ke negara berkembang, termasuk Indonesia,” kata Puteri.
Sebelumya, Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso berpendapatan untuk kedepannya cadangan devisa tetap memadai sehingga mendukung ketahanan sektor eksternal. Prospek ekspor masih tetap positif, neraca transaksi modal dan finansial yang diperkirakan tetap mencatatkan surplus sejalan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik, mendukung tetap terjaganya ketahanan eksternal.
“BI juga terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” terang Ramdan. {}